Cak Ali, Alumni PMII Pantas Jadi Pemimpin Negara

News Satu, Jakarta, Selasa 18 April 2023- Dalam rangka memperingati Harlah PMII ke 63 Pengurus IKA-PMII Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar webinar dengan mengusung tema “Memperkuat Ketahanan Kebangsaan Dalam Memimpin Nusantara”.

Ali Masykur Musa mengatakan, seorang aktivis harus memiliki semangat yang kuat untuk mengoptimalkan pengabdian. Secara kelembagaan, PMII harus melakukan orkestra di semua lini pengabdian seperti di perguruan tinggi, birokrasi, bisnis, dan profesi lainnya.

“Tanpa adanya sinergi yang kuat laksana sebuah orkestra musik, maka peranan PMII juga tidak akan optimal,” katanya, Selasa (18/4/2023).

Cak Ali panggilan akrab dari Ali Masykur Musa menjelaskan di usia 63 tahun ini, PMII harus melakukan lompatan besar dengan jalan mengambil peran di dunia politik kenegaraan sebagai wasilah perjuangan agar nilai-nilai Islam Aswaja beriringan dengan Pancasila sebagai dasar negara.

“Jika Alumni PMII sebagai warga NU ikut memimpin negara, maka Ideologi Pancasila akan semakin kuat, begitu juga Islam Moderat akan menjadi mainstrem di Indonesia,” tandasnya.

Selanjutnya, Cak Ali yang sekarang menjadi Ketua Umum ISNU mengajak kepada Sahabat IKA-PMII di semua daerah harus melakukan gerakan untuk meningkatkan resonansi di dunia politik dan kemasyarakatan agar memiliki kekuatan dalam hegemoni dan konstelasi nasional.

“Alumni PMII sudah pantas untuk ambil bagian pada percaturan dan konstestasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,” tegasnya.

Cak Ali, yang pernah menjadi Ketua Umum PB PMII 1991-1994 itu juga menegaskan, perlu adanya desain ke depan karena perjuangan tidak efektif kalau tidak menggunakan sarana sebagai pengambil kebijakan di negeri ini.

“Siapapun kader PMII yang sudah menduduki kursi pemerintahan dan memiliki kewenangan dalam mengambil kebijakan maka harus bertujuan untuk kemajuan Negara dan kemaslahatan Nahdliyim dan  Umat  Islam,” tukasnya.

Lanjut Cak Ali, ketahanan negara harus di topang oleh dua sayap yang kuat yaitu sayap pertama kebangsaan dan sayap  Islam Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyyah sehingga Nasionalis dan Religius menyatu demi kepentingan bangsa dan negara.

Alumni harus mempersiapkan kader-kadernya  terbaik untuk mengambil peran strategis dalam kontestasi Pilpres,” pungkasnya. (rls/**)

Komentar