Jakarta, Minggu 2 November 2025 | News Satu- Presiden Prabowo Subianto mengangkat isu pemberantasan judi online (judol) dalam forum internasional Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Korea Selatan.
Langkah berani tersebut mendapat apresiasi dari Anggota DPD RI, Dr. Lia Istifhama, yang menilai kebijakan itu sebagai langkah visioner dan strategis untuk melindungi ekonomi digital nasional dari praktik kejahatan lintas negara.
Senator Dr. Lia Istifhama, atau yang akrab disapa Ning Lia, menyebut langkah Presiden Prabowo menggandeng 21 negara anggota APEC untuk bersama-sama memerangi judi online merupakan keputusan tepat di tengah ancaman serius yang ditimbulkan praktik tersebut terhadap ekonomi nasional.
“Kita berbicara soal kerugian negara hingga ratusan triliun setiap tahun. Lebih berbahaya lagi, sebagian besar sistem dan servernya dikendalikan dari luar negeri. Jadi, kerja sama internasional seperti yang dilakukan Presiden Prabowo sangat diperlukan,” ujar Ning Lia, Minggu (2/11/2025).
Menurutnya, pemberantasan judi online tidak cukup hanya dengan pemblokiran situs atau penegakan hukum, tetapi memerlukan pendekatan sosial, pendidikan digital, serta kolaborasi teknologi lintas negara.
“Kita harus berani membangun sistem digital yang kuat, mendidik masyarakat agar melek literasi finansial, dan memperkuat kerja sama dengan negara lain untuk menutup sumber keuangan mereka,” tegas Ning Lia, yang juga dikenal sebagai Putri KH Maskur Hasyim dan tokoh perempuan NU Jatim.
Aktivis Perempuan NU ini menilai Presiden Prabowo sudah berada di jalur yang benar dengan menjadikan isu kejahatan digital (digital crime) sebagai agenda global APEC.
“Saya optimistis langkah Presiden Prabowo akan membuka ruang kerja sama baru, bukan hanya untuk mengendalikan judi online, tapi juga memperkuat kedaulatan digital bangsa,” pungkasnya.
Dalam forum APEC tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia kehilangan sekitar USD 8 miliar atau Rp133 triliun setiap tahun akibat aliran dana keluar dari aktivitas judi online.
Lia menegaskan, fenomena ini kini menjadi tantangan ekonomi global yang sejajar dengan penyelundupan, korupsi, dan perdagangan narkotika.
“Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar 8 miliar dolar Amerika setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring,” ujar Presiden Prabowo di hadapan para pemimpin negara APEC, sebagaimana dikutip dari Sekretariat Kabinet.
Presiden juga menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara di kawasan Asia-Pasifik untuk mengendalikan pemanfaatan teknologi digital yang sering disalahgunakan untuk kejahatan siber lintas negara.
“Kita harus memastikan kendali atas masa depan teknologi kita. Melalui kerja sama di dalam APEC, kita dapat mencapai tujuan ini,” pungkasnya.
Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat, sejak 2017 hingga semester I 2025, total perputaran uang dari aktivitas judi online mencapai Rp976,8 triliun dengan lebih dari 709 juta transaksi, sebagian besar mengalir ke rekening luar negeri melalui jaringan digital yang sulit dilacak. (Kiki)








Komentar