News Satu, Jakarta, Rabu 11 Oktober 2017- Jutaan tanah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ternyata masih banyak yang belum bersertifikat. Hal itu langsung mendapatkan reaksi dari Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi). Bahkan orang nomor satu di Negara Indonesia ini meminta agar Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan harus bekerja ekstra dalam mengurus sertifikat tanah masyarakat.
Presiden Jokowi mengatakan, di seluruh Indonesia seharusnya ada 126 juta bidang yang harus disertifikatkan. Tetapi hingga tahun 2016, baru 46 juta sertifikat bidang tanah yang diserahkan. Untuk itu, Presiden meminta tahun ini diselesaikan di seluruh tanah air 5 juta sertifikat. Tahun 2018, ditargetka 7 juta sertifikat dan tahun depannya lagi sebanyak 9 juta harus selesai.
“Kalau enggak selesai menterinya sudah saya bilang, awas Pak Menteri..,” kata Presiden diikuti tawa oleh Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Rabu (11/10/2017) siang.
Menurut Presiden, sampai saat ini dirinya sudah menyerahkan 38 kali sertipikat tanah di berbagai daerah. “Yang sudah saya serahkan langsung 147.813 sertifikat,” jelas Presiden.
Lebih lanjut, Presiden kembali mengingatkan masyarakat yang telah menerima sertifikat hak tanah tersebut agar dijaga baik-baik, agar tidak rusak, serta benar-benar menghitung dan mengkalkulasi jika akan digunakan sebagai jaminan bank.
“Presiden terus mengingatkan agar sertifikat yang dijaminkan tidak hilang akibat disita oleh bank,” imbuhnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 10.100 Sertifikat Tanah untuk rakyat di wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, di Lapangan Bola Puspitek,Tangerang Selatan, Banten, Rabu (11/10) siang. Dalam penyerahan Sertifikat Tanah tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Ibu Negara Iriana, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (setkab/RN1)
Comment