Jakarta, Sabtu 11 Oktober 2025 | News Satu- Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, mencapai hampir 3.700 gigawatt (GW). Potensi luar biasa ini diyakini mampu menjadikan Indonesia sebagai pusat energi hijau dunia dan tujuan utama investasi berkelanjutan.
Pernyataan itu disampaikan Rosan dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu (11/10/2025). Acara berskala internasional itu diikuti lebih dari 10.000 peserta dari berbagai perusahaan global dan perwakilan pemerintah sejumlah negara untuk memperkuat kerja sama Government to Government (G-to-G) di bidang investasi hijau.
“Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, mencapai hampir 3.700 gigawatt,” ujar Rosan dalam forum ISF 2025 di Jakarta.
Menurutnya, potensi tersebut terdiri atas berbagai sumber energi hijau, antara lain, Energi surya: 3.294 GW, Energi angin: 155 GW, Energi air: 95 GW, Energi pasang surut: 63 GW, Bioenergi: 57 GW, dan Panas bumi: 23 GW. Dengan kekayaan energi alam tersebut, Rosan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi mengembangkan energi terbarukan Indonesia dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.
“Pengembangan energi terbarukan tidak hanya bicara ekonomi, tapi juga keberlanjutan lingkungan. Kita harus menyeimbangkan keduanya agar menciptakan kepastian pembangunan dan iklim investasi yang sehat,” tegas Rosan.
Ia menambahkan, dengan potensi sebesar ini, Indonesia menjadi magnet investasi hijau bagi investor global yang memiliki teknologi dan pendanaan besar dalam proyek energi bersih skala internasional.
“Potensi ini menjadikan Indonesia sangat menarik di mata investor global yang ingin berpartisipasi mengembangkan proyek energi hijau,” pungkasnya. (Den)