Jakarta, News Satu, Jumat 11 Juli 2025- Senator cantik DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, mengeluarkan peringatan tegas kepada calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar tidak nekat bekerja di luar negeri tanpa keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja internasional. Ia menegaskan, minimnya skill justru menjadikan PMI rentan menjadi korban eksploitasi dan kerugian besar.
“Kalau skill kita sesuai dengan permintaan negara tujuan, kita akan dihargai, bahkan dimanjakan. Tapi kalau tidak sesuai ekspektasi, kita sendiri yang akan menanggung kerugiannya,” ujar Ning Lia, sapaan akrabnya, Jumat (11/7/2025).
Ning Lia yang merupakan aktivis perempuan NU ini, menyebut kerugian yang dimaksud tidak hanya soal finansial, tetapi juga waktu, tenaga, dan pengorbanan emosional meninggalkan keluarga. Ia menyayangkan masih banyak calon PMI yang berangkat tanpa bekal memadai hanya karena tergiur iming-iming gaji tinggi.
Senator yang dijuluki Senator Cantik itu membagikan kisah sukses PMI seperti koki roti di Arab Saudi dan kru kapal pesiar di Eropa, yang mampu menembus persaingan global karena keterampilan teknis yang mumpuni.
“Kalau mau kerja di pelayaran Eropa, harus disiplin, menguasai bahasa asing, dan paham protokol keselamatan. Bukan hanya mau kerja, tapi harus siap profesional,” jelasnya.
Lia yang merupakan keponakan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim ini, tak hanya menyoroti skill teknis, tapi juga pentingnya life skill dan preventive skill, yakni kemampuan beradaptasi dengan budaya setempat, mengelola tekanan, serta mencegah potensi konflik atau eksploitasi.
“Jangan cuma siap kerja, tapi juga siap mental. Kita harus tahu bagaimana bersikap dan menjaga martabat sebagai pekerja migran,” tegasnya.
Sebagai anggota DPD RI, Lia Istifhama juga mendesak pemerintah untuk memperkuat sistem pelatihan kerja berbasis kebutuhan negara tujuan. Menurutnya, PMI adalah pahlawan devisa yang tidak boleh dibiarkan “berjuang sendiri”.
“Negara wajib hadir. Harus ada pelatihan yang sesuai dengan standar internasional. PMI yang siap adalah aset bangsa, bukan beban,” pungkasnya. (Kiki)
Comment