ARTIKELEKONOMIHEADLINEMALANGNEWSREGIONAL

Refleksi Hari Buruh Sedunia ‘Anak Buruh Dilarang Bahagia’

×

Refleksi Hari Buruh Sedunia ‘Anak Buruh Dilarang Bahagia’

Sebarkan artikel ini
Refleksi Hari Buruh Sedunia ‘Anak Buruh Dilarang Bahagia’
Refleksi Hari Buruh Sedunia ‘Anak Buruh Dilarang Bahagia’

News Satu, Malang, Rabu 3 Mei 2017- Peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) biasanya para buruh melakukan aksi turun jalan untuk memperjuangkan haknya. Sebab banyak perusahaan yang masih dinilai belum memberikan kesejahteraan bagi para karyawan atau buruh.

Kali ini redaksi newssatu mendapatkan kiriman artikel dari Fahmi N Ismail, Pengurus Wilayah Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia dan Ketua Himpunan mahasiswa Islam Cabang Malang, Jawa Timur (Jatim), Rabu (3/5/2017).

Buruh memiliki peran yang penting bagi negeri ini, bukan hanya bagi perusahaan tempat mereka bekerja tetapi juga bagi pembangunan bangsa. Kontribusi buruh bagi perusahaan karena buruhlah sesungguhnya mesin penggerak roda kehidupan usaha perusahaan.

Bagi negara buruh memiliki peran dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan bisnis negara sehingga investasi dan pendapatan negara meningkat, baik melalui pajak yang didapatkan negara maupun kepercayaan investor atas kompetensi buruh.

Namun yang menjadi kegelisahan dalam hati penulis, kenapa kemudian kaum yang dijadikan sebagai lokomotif pembangunan justru nasib diri dan keluarga tidak diperhatikan? Sehingga setiap tahun memasuki awal bulan mei selalu dijadikan momentum akbar kaum buruh dalam menyuarakan aspirasi mereka yang lebih populer dengan nama MayDay.

Lihat kemudian data yang dirilis oleh BPS Pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen), bertambah sebesar 0,86 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang (10,96 persen).

Comment