Jember, News Satu, Senin 28 Juli 2025- Antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU di Kabupaten Jember, Jawa Timur, akibat kelangkaan BBM menimbulkan dampak luas. Tak hanya menyebabkan kemacetan lalu lintas, situasi ini bahkan berdampak pada dunia pendidikan dengan terbitnya kebijakan libur sekolah di beberapa wilayah.
Kondisi ini mendapat perhatian serius dari anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, yang menyatakan keprihatinan atas ketidaksiapan sistem distribusi energi di daerah.
“BBM langka dan menimbulkan situasi tidak kondusif, seperti kericuhan di tengah antrean panjang di SPBU, tentu sangat disayangkan,” ujar Ning Lia dalam pernyataannya, Senin (28/7/2025).
Senator muda yang dikenal dengan pendekatan “mudun ngisor” ini menilai, kelangkaan BBM seharusnya bisa dicegah jika data kebutuhan dan pola distribusi diperhitungkan secara matang.
“Saya kira pemasok BBM di Jember tentu sudah paham kebutuhan harian dan mingguan masyarakat. Jika tidak ada bencana besar atau force majeure, maka kelangkaan ini adalah bukti lemahnya antisipasi,” tambahnya.
Antrean kendaraan menumpuk tidak hanya terjadi di SPBU, tetapi meluas hingga ke ruas jalan utama seperti Jalur Gumitir dan akses ke Pelabuhan Ketapang. Beberapa sekolah bahkan menghentikan kegiatan belajar mengajar, karena siswa dan guru terlambat datang akibat kemacetan.
“Kalau alasan kemacetan jalur distribusi jadi pemicu, maka seharusnya itu sudah diantisipasi dengan skema kontingensi. Distribusi BBM tidak boleh mengandalkan asumsi,” tegasnya.
Lia Istifhama juga menyinggung pentingnya peran Pertamina dan pemerintah daerah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap distribusi energi.
“Keterlambatan BBM bisa memicu konflik sosial, bahkan mengguncang sektor pendidikan. Ini bukan sekadar soal logistik, tapi menyangkut kepercayaan publik pada negara,” tutupnya. (Kiki)
Comment