Wabup Fauzi; Refleksi Akhir Tahun 2017 Dan Menyongsong Tahun Baru 2018

News Satu, Sumenep, Minggu 31 Desember 2017- Sudah dua tahun Achmad Fauzi, Wakil di percaya masyarakat untuk mendampingi Bupati Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim), A Busyro Karim sebagai Wakil Bupatinya. Selama dua tahun ini sudah banyak perubahan yang terjadi di Kabupaten Sumenep, seperti mulai diliriknya destinasi wisata yang ada di Sumenep, dan beroperasinya Bandara Trunojoyo.

Tidak hanya itu saja, sesuai dengan janjinya kepada masyarakat, Achmad Fauzi yang selalu dekat dengan para pemuda ini selalu memikirkan nasib masyarakat Kepulauan. Bahkan saat masyarakat meminta agar listrik menyala di Kepulauan, Achmad Fauzi bersama A Busyro Karim langsung memprogramkan kelistrikan untuk wilayah kepulauan.

Seperti di Kepulauan Gili Iyan, Gili Genting, Sepudi dan Kepulauan Kangean dalam waktu dekat listrik akan menyala 24 jam. Tidak hanya itu saja, pada tahun 2018 mendatang, Pemerintah telah menganggarkan Rp 48 miliar untuk pembangunan Rumah Sakit.

“Dalam dua tahun terakhir usia pemerintahan yang diamanahkan kepada saya, sebagai Wakil Bupati Sumenep, tentu sudah dilakukan berbagai inovasi dan terobosan-terobosan penting dalam pembangunan,” kata Achmad Fauzi, Wakil Bupati Sumenep, Minggu (31/12/2017).

Lanjut Pengusaha Sukses di Jakarta, dalam setiap penyusunan APBD misalnya, selalu diperjuangkan agar anggaran untuk kegiatan pembangunan yang berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumenep selalu diprioritaskan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing.

Baca Juga :  Tim Gabungan Temukan Ratusan Batang Rokok Tanpa Cukai Di Sumenep

Sehingga dalam dua tahun masa pemerintahan, sudah dapat dilihat beberapa kemajuan dalam pembangunan Sumenep. Pertama, Pemkab Sumenep mencanangkan Visit Sumenep 2018. Melalui program ini, diharapkan pada tahun 2018 mendatang kunjungan wisatawan ke berbagai tempat wisata di Sumenep mencapai 1 juta.

“Melalui instansi terkait sudah selesai melakukan pemetaan potensi wisata di Sumenep. Mulai wisata religi, wisata alam, wisata sejarah. Termasuk pembangunan beberapa insfrastruktur pendukung sudah dilaksanakan,” ungkapnya.

Kedua sambung Oji panggilan akrab dari Achmad Fauzi, salah satu program unggulan lain dalam pemerintahan A Busro Karim dan Achmad Fauzi adalah Mencetak 5000 Wirausahawan Muda di Kabupaten Sumenep. Sebagai komitmen untuk mewujudkan program tersebut, dalam APBD tahun 2017 Pemkab Sumenep sudah menganggarkan dana sebesar Rp 4 miliar yang berada di beberapa instansi.

Diantaranya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpora). Saya sudah mengintruksikan kepada beberapa OPD terkait untuk benar-benar mengikuti aturan yang ada dan sesuai dengan tujuan awal; menciptakan wisausahawan muda yang produktif.

“Mudah-mudahan niat baik kami (Pemkab Sumenep,red) senantiasa diikuti oleh semangat anak-anak muda yang menjadi target dari program tersebut. Harapan besarnya, melalui program ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumenep,” ucapnya.

Baca Juga :  KPU Jatim Belum Kirim Surat Suara Untuk TPS Rutan Dan Ponpes Di Sumenep

Ketiga, Pemkab Sumenep berhasil merelokasi para Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Taman Bunga menuju Giling. Pemindahan ini pada awalnya memang melahirkan berbagai penolakan dari masyarakat. Tetapi melalui pendekatan dialog, para PKL dapat menerima niat baik pemerintah. Akhirnya Pemkab Sumenep membangun berbagai fasilitas pendukung yang representatif. Mulai dari perbaikan jalan dan sentra PKL yang strategis.

Keempat, melalui Program Bangun Desa Nata Kota, Pemkab Sumenep berhasil membangun suncreen  di empat titik di perempatan Kota Sumenep yang berkarakter Batik Madura sebagai identitas lokal. Pemkab Sumenep juga menghidupkan kembali beberapa Usaha Kecil Menengah (UKM) di berbagai desa di Sumenep.

“Ini bagian dari komitmen pemerintah untuk membangun desa sekaligus mensejahterakan masyarakatnya. Termasuk beberapa rencana strategis lain masih dirumuskan untuk optimalisasi Program Nata Kota Bangun Desa,” ujarnya.

Pada akhirnya semua kegiatan dan program pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Sumenep bertujuan untuk :

  1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  2. Meningkatkan perekonomian regional sehingga dapat menekan angka kemiskinan dan pengangguran di Sumenep.
  3. Menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan masyarakat Sumenep terhadap daerahnya.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sumenep, saya menyadari betul masih banyak kelemahan dan kekurangan yang harus diperbaiki. Tentu berbagai kelemahan dan kekurangan dalam melaksanakan program yang dirumuskan sejak awal pemerintahan akan menjadi koreksi dan cambuk untuk meningkatkan semangat kerja pada tahun 2018,” tandasnya.

Baca Juga :  Akhirnya Balita Tanpa Anus Di  Sumenep Dapat Perhatian Pemerintah

Ia mengakui, pencapaian yang dilakukan Pemkab Sumenep masih jauh dari sempurna. Tetapi keterbatasan ini bukan alasan untuk menyerah. Amanah dan beban rakyat adalah kewajiban yang harus dijalankan melalui program pembangunan yang berkesinambungan dan tepat sasaran.

“Saya minta maaf yang sebesarnya-besarnya kepada seluruh masyarakat Sumenep atas beberapa program yang belum berhasil dilaksanakan. Tetapi yang pasti, ke depan semua program yang memihak terhadap nasib kehidupan rakyat kecil akan menjadi prioritas untuk saya perjuangkan di pemerintahan,”.

Ia berharap segala kritik, masukan, dan saran dari seluruh masyarakat Sumenep, agar kita bisa memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan. Masyarakat Sumenep adalah urat nadi yang menjadi ujung tombak agar semua program pembangunan yang dirumuskan Pemkab Sumenep bisa berhasil.

Dengan demikian, dirinya mengajak masyarakat Sumenep untuk bersama-sama meningkatkan semangat gotong royong dalam membantu pemerintah mensukseskan berbagai program yang akan ditargetkan dapat terealisasi pada tahun 2018.

“Penting disadari bersama, membangun Sumenep bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab semua elemen masyarakat. Sebab keberhasilan pembangunan merupakan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat secara kolektif,” imbuhnya. (Roni)

Komentar