ARTIKELEKONOMIHEADLINEMALANGNEWSREGIONAL

Refleksi Hari Buruh Sedunia ‘Anak Buruh Dilarang Bahagia’

×

Refleksi Hari Buruh Sedunia ‘Anak Buruh Dilarang Bahagia’

Sebarkan artikel ini
Refleksi Hari Buruh Sedunia ‘Anak Buruh Dilarang Bahagia’
Refleksi Hari Buruh Sedunia ‘Anak Buruh Dilarang Bahagia’

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2014 sebesar 8,16 persen, naik menjadi 8,29 persen pada Maret 2015. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan naik dari 13,76 persen pada September 2014 menjadi 14,21 persen pada Maret 2015.

Bertambahnya jumlah orang miskin di indonesia bisa dijadikan hipotesa bahwa negara tidak mampu meminimalisir jumlah orang miskin disetiap tahunnya. Negara tidak lagi mempunyai kekuatan super power yang mampu melindungi hak dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Untuk itu Indonesia berusaha meningkatkan kualitas dan taraf hidup rakyatnya. Salah satunya dengan mengurangi angka kemiskinan masyarakatnya. Dikarenakan Indonesia masih dikategorikan Negara berkembang yang miskin. Dari sekian juta penduduk miskin tersebut, salah satunya adalah buruh.

Suatu kelompok masyarakat yang di pemikiran kita nasibnya memang selalu digambarkan memprihatinkan, tidak punya kekuatan, tenaganya selalu dieksploitasi secara maksimal dan selalu menguntungkan golongan pengusaha.

Letak persoalan sederhana yang menjadi konklusi dalam setiap momentum hari buruh selalu pada kesejahteraan kaum buruh, negara harus mampu menjadi katalisator untuk menjawab setiap problema yang terjadi di setiap elemen masyarakat. Peningkatan kualitas kinerja buruh dengan melakukan pelatihan-pelatihan dan peningkatan kualitas keluarga buruh pun harus menjadi perhatian tersendiri baik dari negara maupun dari pengusaha/perusahaan.

Itulah artikel yang ditulis oleh Fahmi N Ismail, Pengurus Wilayah Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia dan Ketua Himpunan mahasiswa Islam Cabang Malang, semoga bermanfaat bagi pembaca newssatu. (red)

Comment