HEADLINEJATIMMOJOKERTONEWSNEWS SATUPEMERINTAHANREGIONAL

Senator DPD RI Lia Istifhama Tegaskan Empat Pilar Jadi Benteng Hadapi Globalisasi

×

Senator DPD RI Lia Istifhama Tegaskan Empat Pilar Jadi Benteng Hadapi Globalisasi

Sebarkan artikel ini
Senator DPD RI Lia Istifhama Tegaskan Empat Pilar Jadi Benteng Hadapi Globalisasi
Senator DPD RI Lia Istifhama Tegaskan Empat Pilar Jadi Benteng Hadapi Globalisasi

Mojokerto, News Satu, Rabu 30 Juli 2025- Di tengah ancaman globalisasi dan intervensi asing, Senator DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, menegaskan pentingnya penguatan Empat Pilar Kebangsaan sebagai fondasi menjaga keutuhan bangsa. Hal itu disampaikannya saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Pendopo Pemkab Mojokerto.

Dalam forum yang dihadiri tokoh masyarakat, pelajar, dan unsur pemerintahan daerah, Lia menekankan bahwa Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah “senjata ideologis” bangsa Indonesia dalam menghadapi tekanan geopolitik global.

“Kita ingin damai, tapi apakah kita bisa membendung pengaruh negara adidaya jika tidak bersatu dan paham nilai-nilai kebangsaan,” tegas Lia yang akrab disapa Ning Lia, Rabu (30/7/2025).

Aktivis Perempuan NU ini, menyuarakan pentingnya peran orang tua sebagai agen ketahanan bangsa, dengan cara menanamkan rasa cinta tanah air dan pemahaman jati diri nasional kepada anak-anak sejak dini.

“Ajarkan mereka, kamu anak Indonesia, kamu tinggal di Indonesia, darahmu Indonesia. Maka cintailah negeri ini sepenuh hati,” ujarnya.

Tak hanya aspek sosial, Lia juga menekankan pendidikan karakter berbasis spiritualitas. Menurutnya, sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai agama.

“Jangan pernah meninggalkan ibadah. Di manapun kita berada, identitas spiritual adalah benteng terakhir,” jelasnya.

Lia, Senator cantik DPD RI ini mengaku terinspirasi dari kunjungannya ke Eropa yang justru menjunjung tinggi nilai sosial dan kemanusiaan, bahkan terhadap para imigran. Dari pengalaman itu, ia melihat bahwa kekuatan sebuah bangsa juga terletak pada komitmen sosial dan toleransi.

Di sisi lain, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Barra) yang hadir sebagai narasumber turut memperkuat pesan tersebut. Ia membagikan pengalamannya saat kuliah di Mesir di tengah gejolak revolusi menggulingkan rezim Hosni Mubarak.

“Negara yang aman bisa runtuh total jika nilai kebangsaan dan persatuan ditinggalkan. Saya sendiri menyaksikan kekacauan saat semua tahanan dibebaskan dan dipersenjatai,” kisahnya.

Menurut Gus Barra, mencintai tanah air bukan sekadar slogan, tetapi bagian dari iman dan prinsip hidup.

“Palestina bisa bertahan karena rakyatnya merasa memiliki tanah itu. Mereka tidak lari. Ini pelajaran penting tentang nasionalisme sejati,” ungkapnya.

Acara ini menegaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan bukan hanya dokumen normatif, tapi sumber kekuatan hidup berbangsa. Melalui sosialisasi ini, Lia Istifhama ingin menghidupkan kembali semangat kebhinekaan, solidaritas sosial, dan spiritualitas nasional di tengah derasnya pengaruh global. (Kiki)

Comment