Hal tersebut juga terjadi pada murid SDN 17 Kayuagung. Dikatakan Kepala SDN 17 Kayuagung, 1 orang muridnya bernama Raihan kelas 6 terpaksa dirawat di RSUD Kayuagung, namun tidak rawat inap, dugaan kita karena makan makanan yang kurang higienis, seperti sosis, pismol dan makanan lainnya di area sekolah.
‘’Kita sudah imbau kepada orang tua dan anak-anak didik kita agar membawa makanan dari rumah apalagi ini musim kemarau,’’ ujarnya.
Sementara itu, pedagang pismol, Pain (40) mengaku sudah 5 tahun berjualan di area ini, Pismol Mini Palapa ini dengan menu Balado pedas, Jagung Manis Ayam, dan Coklat.
‘’Saya mengambil bahan makanan ini dari pasar dan selama 5 tahun ini tidak pernah ada anak anak yang mengeluh apalagi sakit akibat makan makanan yang saya jual,’’ kilahnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kutaraya, dr H Isa Dwiyono saat meninjau ke sekolah-sekolah mengatakan, adanya informasi yang masuk mengenai anak-anak sekolah yang masuk RSUD Kayuagung, ada beberapa anak yang berobat dan dirawat di RSUD Kayuagung bahkan rawat inap.
Informasinya anak-anak tersebut terkena Hepatitis stadium A, dugaan kuat penyakit tersebut disebabkan makanan yang kurang higienis atau mengandung bahan pengawet, maupun pewarna buatan seperti, Sosis, Pismol, dan lain-lain.
‘’Untuk itu kita mengimbau agar pihak sekolah mempunyai kantin sehat sendiri, dan memberikan imbauan kepada anak-anak didiknya tentang perlunya berperilaku hidup sehat, cuci tangan sebelum makan-minum begitu juga sebaliknya. Mengantisipasi hal tersebut, kita melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah seperti yang kita lakukan hari ini,’’ terangnya.
Dari pantauan di lapangan, pihak Dinkes OKI pun melakukan penyuluhan dan imbauan kepada guru-guru dan murid-murid yang ada di sekolah-sekolah agar menerapkan perilaku hidup sehat. (Hasan)
Comment