HEADLINEKRIMINALNEWSOGAN KOMERING ILIRREGIONAL

Motif Pembunuhan Calon Biarawati di OKI Berlatar Asmara

×

Motif Pembunuhan Calon Biarawati di OKI Berlatar Asmara

Sebarkan artikel ini
Motif Pembunuhan Calon Biarawati di OKI Berlatar Asmara
Motif Pembunuhan Calon Biarawati di OKI Berlatar Asmara

News Satu, Ogan Komering Ilir, Sabtu 30 Maret 2019- Kecantikan Melinda Wati Zidemi, calon biarawati yang ditemukan tewas dengan kondisi setengah bugil di semak-semak dekat areal perkebunan kelapa sawit di Desa Sungai Bawung Blok G Devisi 4 Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), ternyata membuat salah seorang pelaku, yakni Nang (20), jatuh cinta.

Namun cinta Nang ternyata bertepuk sebelah tangan, karena korban menolaknya. Tak terima cintanya ditolak, Nang akhirnya mengajak temannya Hendri (18), untuk memperkosa korban.

Sialnya, saat lagi asyik menggerayangi tubuh molek korban, topeng yang dikenakan Hendri terbuka dan wajahnya dikenali Melinda.

“Dia tetangga saya. Saya suka sama dia, tapi ditolak. Saya belum sempat memperkosanya, kami hanya pegang-pegang kemaluan dan dadanya saja. Tapi saat Hendri sedang mencium dadanya, topeng Hendri terbuka. Itulah sebabnya kami membunuhnya,” kata Nang, saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang.

Nang mengaku, baru sekitar dua minggu terakhir mengenal korban. “Baru setengah bulan kenal sama dia,” ungkapnya.

Sementara Kanit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Junaidi mengatakan, motif dalam kasus pembunuhan ini adalah asmara.

“Menurut pengakuan kedua tersangka, motifnya asmara, tapi tidak kesampaian. Lalu Nang mengajak Hendri melakukan pemerkosaan kepada korban. Tapi karena korban sedang datang bulan, jadi hanya diobok-obok kelaminnya,” jelasnya.

Sedangkan tersangka Hendri mencium payudara korban, hingga topeng yang dikenakannya terbuka karena ditarik korban. “Karena itulah, kedua pelaku menghabisi korban,” ujarnya.

Kedua pelaku ditangkap di rumahnya masing-masing di Desa Sungai Bawung Blok G Devisi 4 Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI, Kamis (28/03/2019) sekitar pukul 14.00 WIB. Keduanya bekerja sebagai tukang panen sawit di PT PMS.

“Karena melawan saat akan ditangkap, kita terpaksa memberi hadiah empat butir timah panas kepada masing-masing tersangka,” tandas Kompol Junaidi. (Hasan)

Comment