HEADLINENEWSOGAN KOMERING ILIRPEMERINTAHANPEMKAB OGAN KOMERING ILIRREGIONAL

Pemkab Ogan Komering Ilir Akan Tutup Akses Blank Spot

×

Pemkab Ogan Komering Ilir Akan Tutup Akses Blank Spot

Sebarkan artikel ini
Pemkab Ogan Komering Ilir Akan Tutup Akses Blank Spot
Pemkab Ogan Komering Ilir Akan Tutup Akses Blank Spot

Selain itu tambah Alex pihaknya juga gencar mengusulkan penuntasan titik tanpa sinyal melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bhakti) Kementrian Komunikasi dan Informatika. Sebuah badan yang konsen mengentaskan keterbatasan komunikasi bagi daerah 3 T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

Selain upaya inisiatif tersebut Alex menjelaskan, ada suatu instrumen yang dapat diterapkan oleh para Kepala Desa untuk mengatasi kesulitan internet di Desa salah satunya merujuk pada penyediaan internet desa yang teknologi nya berbeda dengan sinyal seluler, namun bisa mengatasi fungsi komunikasi internet.

“Permendes PDTT NO. 13 tahun 2020 pasal 6 ayat 2.a beserta lampirannya menjadi dasar hukum bagi desa untuk menyelenggarakan internet desa secara mandiri. Diskominfo OKI siap memfasilitasi penyelenggaraan internet desa dengan berbagai provider/ ISP yang   ada,” Ujar Alex.

Pihaknya terang Alex sudah berkomunikasi dengan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk membuka akses internet di wilayah blank spot lewat program Desa Internet Mandiri. Program ini menyasar desa-desa di luar daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

“Kami sudah buka komunikasi dengan APJII mereka yang paham betul dengan teknologinya. Tahun ini kita akan uji coba   di OKI,” ujar dia.

Teknologi yang digunakan APJII menurut Alex disiapkan untuk menyediakan jaringan internet melalui satelit lantaran sulit untuk memasang kabel serat optik.

“Kalau kita lihat sekarang setiap desa punya dana desa dan dapat APBD. Nah, ini bisa dialokasikan ke BUMDes untuk membangun infrastruktur internet di desa-desa,” ujar dia.

Menurut Alex, menyediakan infrastruktur seperti program Desa Internet Mandiri adalah tahap awal untuk memperluas transformasi digital hingga desa.

“Memang jalannya panjang, kita lakukan secara bertahap mengingat kondisi geografis wilayah kita,” tutupnya. (Hasan)

Comment