News Satu, Ogan Komering Ilir, Sabtu 27 Februari 2019- Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Mawardi Yahya meresmikan pencanangan Pulau Maspari untuk dijadikan sebagai tempat destinasi wisata baru, dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pos Pengamanan Terpadu di sekitar bibir pantai.
Selain Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, sejumlah Kepala OPD Pemprov Sumsel ikut dalam rombongan, seperti Plt Kepala Dinas Pariwisata Sumsel Nadjib, Plh Kepala Dinas Pariwisata Sumsel Aufa, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumsel, Widada, Tim Ekpedisi Ceng Ho, dan peserta Kemah Bakti Pemuda Pariwisata dan Bela Negara Gabungan se Sumsel 2019. Guna menikmati pemandangan di pulau yang masuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ini, rombongan Pemprov Sumsel menginap satu malam.
“Ini aset luar biasa. Ada destinasi pantai yang indah, terumbu karang dengan keanekaragaman hayati, ada penyu bersisik. Semua potensi ini harus kita jaga, kami berkomitmen memberikan perhatian lebih kepada Pulau ini,” ucap Mawardi, Rabu (27/2/2019).
Dikatakan, rencana pengelolaan Pulau Maspari sudah direncanakan sejak zaman Gubernur Rosihan Arsyad. Agar ini makin berkembang, dirinya berupaya mempopulerkan Maspari sebagai salah satu destinasi wisata baru di Sumsel yang menjanjikan. Tak tanggung-tanggung, guna memaksimalkan tempat pembenihan udang windu, ikan laut dan bandeng, dirinya telah belajar secara langsung di Jepara.
“Di sini akan kita bangun pusat pembenihan ikan dan udang. Karena saya lihat dari daerah Wahyu Mandira sampai ke Bangka ini petani tambak udang perlu perhatian dari pemerintah makanya perlu ada pengadaan benih. Yang ada selama ini mereka beli di Bali, Lampung dan Jepara karena kita gak punya pembenihannya,” jelas Mawardi.
Dikatakan Mawardi, Pulau Maspari memiliki daya pikat. Potensi perikanannya banyak bahkan membuat petani dan nelayan saling mengklaim seperti Lampung dan Bangka. Hal ini yang mendasari pihaknya dan Kapolda serta dinas terkait untuk membangun Posko Terpadu.
“Aktivitas ekonomi di pesisir pantai di pulau Maspari sudah mulai ramai dan luar biasa menjadi rebutan. Kita minta bantuan Polairud, Lanal, Dispar dan Dinas Perikanan dan Kelautan serta dari Pihak Pemerintah Desa setempat untuk membangun Posko Terpadu,” tambah Mawardi usai melakukan peletakan batu pertama Posko terpadu.
Selain membangun Posko Terpadu dengan target selesai 2020, menurut dia perlu dilakukan sosialisasi semacam edukasi kepada masyarakat sekitar untuk menjaga dengan ikut berpartisipasi mengembangkan potensi Pulau Maspari. Pembinaan kepada masyarakat pesisir akan dilakukan, hal ini agar jangan sampai ekosistem di sekitar pulau seperti misalnya hutan lindung dan sebagainya bisa tetap terjaga.
Diakui Mawardi, saat ini akses ke Pulau Maspari memang masih dibenahi agar makin mudah dikunjungi. Biar pengunjung bisa menikmati keindahan pulau ini dengan menempuh perjalanan hanya 5-6 jam saja.
Kata dia, semua potensi terus dikembangkan agar wisatawan mau datang. Ia berencana segera membuat helipad untuk membuka akses jalur transportasi melalui udara.
“Kalau suatu daerah menarik itu pasti dikejar oleh pengunjung. Contohnya Raja Ampat, jaraknya jauh tapi didatangi oleh banyak orang. Kita buat Pulau Maspari semenarik mungkin. Ini bisa dimulai dengan wisata penyu bersisik bertelur, snorkling dan pantai, kuliner ikan. Dinas Pariwisata dan Dinas Perikanan Kita ajak untuk berintegrasi bagaimana menjadikan Pulau ini menjadi punya daya tarik,” paparnya.
Tidak menutup kemungkinan juga akan didatangkan arkeolog untuk melakukan penelitian sejarah di Pulau Maspari. “Kita belum tahu ini apa. Siapa tahu ini dulunya pulau bersejarah kan ini bisa menarik wisatawan. Semoga kedepan ini bisa menjadi kebanggaan Sumsel,” ujarnya.
Sebagai kepedulian akan kelestarian pantai dari ancaman abrasi, dalam kunjungan kerja Wakil Gubernur Sumsel Mawardi melakukan penanaman pohon mangrove dan kelapa di sekitar bibir pantai. Setelah itu dilakukan penangkaran penyu bersisik secara khusus.
“Tadi malam kita lihat prosesnya (penyu bersisik bertelur) itu menarik sekali. Ini nilai jual yang tinggi kalau dikelola dengan secara baik. Maka dari itu akan kita upayakan segera, tapi bertahap,” singkatnya.
Sementara Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara memastikan, bahwa di wilayah sekitar Maspari aman dan tak akan ada kendala yang berarti. Namun demikian, tetap diperlukan Posko Terpadu karena keterlibatan seluruh stakeholder dibutuhkan. Bagaimanapun, keamanan tetap diperlukan mengingat di sekitar lokasi dekat dengan laut lepas.
“Aman, tapi pak Wakil Gubernur bilang kita tetap perlu Pos Terpadu. Ada info karena ini dekat laut, ada unsur bahaya seperti perampok. Sektor keamanan sanggat dibutuhkan. Adanya pos terpadu kita berharap adanya peningkatan pendapatan untuk petani dan nelayan. Kita sangat mendukung program ini,” tandasnya.
Usai meletakan batu pertama Posko Terpadu, Pembangunan Balai Benih Ikan dan Udang dan Pencanangan Pulau Maspari untuk dijadikan sebagai destinasi wisata baru Sumsel, penanaman pohon mangrove dan kelapa dan pendirian tiang bendera dilakukan di lokasi, rombongan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya bersama Kapolda pulang ke Palembang menggunakan perahu cepat. (Hasan)
Comment