BUDAYABUDAYA & WISATAHEADLINENEWSPAMEKASANREGIONAL

6 Pasang Sapi Tercepat Di Pamekasan Menuju Piala Presiden 2020

×

6 Pasang Sapi Tercepat Di Pamekasan Menuju Piala Presiden 2020

Sebarkan artikel ini
6 Pasang Sapi Tercepat Di Pamekasan Menuju Piala Presiden 2020
6 Pasang Sapi Tercepat Di Pamekasan Menuju Piala Presiden 2020

News Satu, Pamekasan, Senin, 1 November 2020- Sebanyak 24 Pasang jawara Kerapan Sapu dari 4 Kawedanan, berlaga dan berpacu menjadi yang tercepat, Minggu Pagi di Lapangan Kerapan  Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu Pamekasan, Jawa Timur.

Adu Cepat tingkat Kabupaten ini merupakan, ajang seleksi untuk menuju ke Grand Final Karapan Sapi Tradisional Piala Presiden Tahun 2020 mendatang. Setelah seharian dipacu, akhirnya pasangan sapi kerap Surya Loka milik Dimas Dika dari Kecamatan Waru menjadi jawara dengan predikat juara 1 golongan menang.

Lalu disusul, juara 2 golongan menang diduduki pasangan sapi Gelombang Laut Jawa milik H. Noer Efendi asal Kecamatan Waru. Disusul kemudian ditempat ketiga Sapi Hajar Boss milik H. Ova sebagai juara 3 golongan menang.

Sementara untuk golongan kalah diraih Tokang Pelor milik H. Sugik asal Kecamatan Pagantenan sebagai juara 1. Sedangkan, tempat kedua di golongan kalah disusul Naga Mas milik Toni dan Sapi berjuluk Si Paku Alam milik H. Sugik peraih juara ke-3 bawah.

Muhammad Zainuddin, pemilik sapi Surya Loka, sang juara itu, bersyukur atas prestasi yang membanggakan tersebut. Sebab, itu merupakan kebanggaan masyarakat Pamekasan yang akan berpacu di Gelaran Gubeng 2020.

“Alhamdulillah, kami berhasil menjadi juara 1 atas di piala Kabupaten Pamekasan ini. Ini prestasi luar biasa bagi kami,” ungkapnya pada media, Senin pagi.

Dirinya berharap diajang bergengsi Kerapan Sapi Tradisional Piala Presiden 2020 pada 15 November mendatang akan gemilang. Rencananya, helatan sarat tradisi Madura itu akan dilaksanakan di Lapangan Kerapan Priok, Kecamatan Ketapang Sampang, Jawa Timur.

“Semoga di Piala Presiden atau Gubeng tim kebanggaan ini, bisa mengharumkan nama Kabupaten Pamekasan. Sekaligus, turut melestarikan tradisi Madura pada khalayak karena banyak wisatawan juga,” tuturnya. (Yudi)

Comment