Selain itu, lanjutnya, Halal Bihalal juga merupakan sarana muhasabah atau introspeksi bersama. Intropeksi penting untuk melihat seberapa besar kontribusi dan sumbangsih para ASN kepada kabupaten ini.
“Apakah sudah baik, sudah professional atau tidak. Introspeksi diri bisa memperbaiki kinerja agar semakin baik, inovatif dan produktif,” ungkapnya.
Lebih jauh momen itu, mampu memotivasi diri, dan melahirkan model atmosfir pelayanan baru sebab tugas kepemimpinan atau pelayanan yang paling penting adalah membawa pada suasana semua berfikir untuk kemajuan yang termotivasi. Dasarnya yakni semua mau berintrospeksi dan mau memotivasi diri untuk bisa semakin baik ke depannya.
“Dari cara begitulah kita akan bisa melahirkan satu cara baru, yang biasa kita sebut adalah inovasi kreasi untuk meninggalkan cara lama yang tidak produktif. Cara luar biasa, membangun atmosfir yang baru, membangun cara kerja yang produktif, membanguan kesetiakawanan yang lebih baik serta soliditas ASN,” kata mantan anggota DPRD Jatim itu..
Baginya sebagian dari indikator bahwa ramadhan kita betul betul mampu mengantarkan produktivitas kerja dan kesalehan yang semakin baik. Kesalehan, ungkapnya, tidak hanya bersifat privat saja, sebab itu akan sulit membangun perubahan.
Tetapi jika kesalehan privat harus bergeser menjadi kesalehan sosial, kesalehan pemerintahan, kesalehan kesetiakawan. Maka fase ini yang akan melahirkan sikap profesional dan excellent melayani masyarakat Bumi Gerbang Salam. (Yudi)
Comment