News Satu, Pamekasan, Jum’at 1 Oktober 2021- Upaya edukasi dan sosialisasi pemerintah kabupaten Pamekasan Jawa timur bersama segenap jajaran Forkopimda setempat soal vaksinasi berbuah manis. Pasalnya, semakin banyak santri dari pondok pesantren dan kalangan pelajar yang telah dengan suka rela divaksinasi secara gratis oleh pemerintah daerah Bumi Gerbang Salam.
Hal ini disambut rasa syukur yang besar oleh Bupati Pamekasan H Baddrut Tamam di berbagai kesempatan ketika mengikuti program sosialisasi dan vaksinasi dalam beberapa hari terakhir. Tak ayal jika tampak raut muka optimis dan penuh keyakinan untuk segera mengentaskan ancaman paparan Covid-19 itu di wilayah yang dipimpinnya ini.
‘Alhamdulillah, hari Kamis (30/9/2021) tiga pesantren di Kabupaten Pamekasan resmi menjadi pesantren tangguh bencana (santana),” ujarnya, Jum’at (1/10/2021).
Nah, dari tiga pesantren itu menurut Bupati Baddrut bersedia secara sukarela untuk dikuatkan dalam program pesantren tangguh bencana atau Santana. Diantaranya yakni, Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Djufri Desa Blumbungan Kecamatan Larangan, Ponpes Karang Manggis Desa Rombuh dan Ponpes Sumber Sari Desa Rek Kerek Kecamatan Palengaan.
“Di tiga pesantren itu tadi juga dilakukan vaksinasi. Sungguh saya bahagia karena para santri antusias mengikuti vaksinasi,” ungkapnya.
Hal itu tentu tidak lepas dari dorongan dan arahan dari para dewan pengasuh dan support dari orang tua santri. Sehingga semua bersedia divaksin bahkan rela menunggu giliran untuk mengikuti berbagai tahapan proses standar yang ditetapkan para Vaksinator yang bertugas saat itu.
Tak ayal jika atas nama Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Bupati Baddrut Tamam menyampaikan terimakasih dan apresiasi. Itu, karena semua pesantren tersebut telah menjadi pelopor gerakan vaksinasi untuk menjaga herd immunity di lingkungan pendidikan agama Bumi Gerbang Salam.
“Pembentukan santana dan gerakan vaksinasi itu untuk melindungi para ulama, kiai atau pengasuh pesantren serta masyarakat sekitar pesantren. Sebab, dengan adanya santana ini protokol kesehatan di lingkungan ponpes akan diperketat,” tuturnya.
Jadi secara teknis, para tamu yang mau sowan kepada pengasuh harus melewati bilik disinfektan terlebih dahulu. Kemudian, harus mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir dan memakai masker. Ini sebagai ikhtiar bersama, agar terhindar dari covid-19.
“Tugas menjaga ulama, kiai, santri dan bangsa Indonesia menjadi tanggungjawab bersama. Salah satunya dengan cara mematuhi prokes dan vaksinasi,” tutupnya.(Yudi)
Comment