News Satu, Pamekasan, Jum’at 31 Desember 2021- Menurut Bupati Pamekasan, Jawa timur, Baddrut Tamam, kekhasan batik di Bumi Gerbang Salam yakni tetap mempertahankan batik tulis, bukan batik cap, atau batik printing. Meskipun batik tulis lebih sulit dan harus mempunyai keahlian khusus bagi sekitar 6 ribu pengrajinnya yang patut diapresiasi atas keuletan dan kreasinya.
“Karena bagi kita batik itu menulis, dan batik itu melukis kehidupan dan menghidupkan kehidupan, karena menghidupkan kehidupan itu, maka orang Pamekasan tetap mempertahankan batik tulis,” ungkapnya, Jum’at (31/12/2021).
Bupati Baddrut juga mengungkapkan dalam lansiran Laman resminya, soal kebanggaannya terhadap sekitar 6 ribu perajin yang tetap mempertahankan keapikan dan eksotika batik tulisnya. Bahkan selama ini secara gigih, Mereka tetap menggantungkan hidupnya dengan menjadi perajin dan penjual batik yang menjadi warisan budaya dunia itu.
“Pasar batik tulis kita berdasarkan pernyataan Kementerian Perdagangan merupakan pasar batik tulis terbesar di Asia Tenggara,” terangnya.
Dengan berbagai keunggulan dari motif batik Pamekasan, pihaknya merasa penting untuk memaparkan corak atau motif batik tulis khas bumi Gerbang Salam pada kesempatan tersebut.
“Kita ini memiliki banyak corak batik, seperti batik motif tong centong, motif jungjung drajat, motif gringsing, motif sekar jagad, motif per kepper (kupu-kupu, red), rantai, buketan, reng perreng, fajar menyingsing, serta motif sido mukti,” tuturnya.
Pihaknya juga menjelaskan, beberapa corak batik tersebut memiliki tingkat kesulitan berbeda serta nilai seni yang berbeda pula. Motif batik yang mempunyai tingkat kesulitannya lebih tinggi, tentu harganya pun lebih tinggi.
Meski begitu, dengan keunikan dan keunggulan pola batik Pamekasan dengan kualitas tinggi tersebut harganya tetap murah. Tentu harganya, akan berbeda jika batik Pamekasan dijual di butik atau pameran level nasional, bahkan di level Internasional.
“Kita tentu merasa bangga, apabila bisa bekerja sama dan batik kita tampil di New York Indonesian Fashion Week. Sehingga orang bisa tahu bahwa di Indonesia ada batik tulis yang belum diangkat dengan karakter dan corak yang khas,” tukasnya.(Yudi)
Comment