News Satu, Pamekasan, Selasa 1 September 2020- Menentukan proyeksi dan tolak ukur suatu strategi pembangunan memang membutuhkan patokan dan data akurat. Hal ini yang diupayakan semua pihak dalam mengumpulkan dan menyajikan data primer di suatu daerah.
Terhitung mulai hari ini, kegiatan pendataan penduduk di seluruh wilayah di 13 kecamatan se-Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur akan digeber. Itu diawali dengan pelepasan secara daring oleh Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur. dengan melakukan video cofrence virtual bersama Bupati dan Walikota se Jawa Timur, Pemprov simbolis melepas dari gedung Grahadi Surabaya, kemarin.
Hadir bersama para petugas sensus di pelataran Mandhapa Aghung Ronggo Sukowati, Badrut Tamam, Bupati Pamekasan, Dicky Harryadi, Kepala BPS Pamekasan. Nampak, hadir pula Kompol Mohammad Asrori Khadafi, Wakapolres Pamekasan diantara Forkopimda serta Camat se Kabupaten Pamekasan.
Kali ini, Badan Pusat Statistik BPS Pamekasan menerjunkan 748 petugas sensus penduduk yang telah di rapid tes sebelum diterjunkan. Sedangkan, 60 orang ditunjuk sebagai koordinator statistik, untuk masing-masing Kecamatan.
Sedangkan, sekitar 1300 Satuan Lingkungan Setempat (SLS) nantinya juga akan membantu petugas sensus untuk proses pendataan. Ditargetkan pelaksanaan sensus ini selesai akhir September 2020.
“SLS itu seperti RT/RW, dusun, pengurus pesantren juga kami libatkan, jadi insyallah sensus penduduk ini tidak akan lewat, semua dibekali perlengkapan prokes covid 19” jelas Dicky Haryadi Kepala BPS Pamekasan usai acara, Selasa (1/9/2020).
Sementara Baddrut Tamam mengharapkan, petugas sensus yang melakukan pendataan, bisa menjaga kesehatan di masa pandemi dengan prokes covid 19. Itu, guna menghasilkan data yang akurat dan berkerja secara maksimal di pelosok.
“Dengan hasil data akurat dan sistem pengolah data yang bagus. Insyaallah, kita akan bisa tentukan langkah pembangunan Pamekasan, lebih maksimal dan terarah,” tuturnya. (Yudi)
Comment