News Satu, Pamekasan, Sabtu 14 Agustus 2021- Hingga saat ini pencapaian program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah dan pemerintah daerah di Madura masih dinilai kurang signifikan. Pasalnya sesuai data di Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan Jawa Timur, kedudukan 4 kabupaten di Pulau Madura, berada di rangking 4 terbawah.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan setempat melalui Kepala Bidang P2P dr Nanang Suyanto dihadapan media disela kegiatan vaksinasi beberapa waktu lalu. Bahkan, banyak fenomena unik yang dihadapi oleh timnya selama melakukan vaksinasi di Bumi Gerbang Salam. Mulai dari bagaimana mengedukasi masyarakat hingga harus bersabar ketika tidak ada peserta yang data saat kegiatan vaksinasi reguler di setiap fasilitas kesehatan setempat.
Disinggung terkait masih kecilnya anemo masyarakat untuk bervaksin di Bumi Gerbang Salam, pihaknya mengaku sangat terbantu oleh aksi mitra kerja pemkab setempat. Pasalnya mereka juga bahu membahu tetap blusukan ke rumah warga dan tempat strategis melakukan vaksinasi masal.
Mulai dari berbagai program dan format gerakan Vaksinasi yang digagas Kapolres Pamekasan. Hingga akai jajaran personil TNI AD dibawah komando Dandim 0826.
“Kami sangat terbantu oleh gerakan beliaunya, Karena jika mengandalkan pola kegiatan reguler Dinkes minat masyarakat masih sedikit,” paparnya, Sabtu (14/8/2021).
Nah, itulah salah satu upaya bersama Forkopimda Pamekasan dalam penanggulangan pandemi bersama Covid-19 secara medis. Selain upaya pendisiplinan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat PPKM Level III dan pengetatan prokes yang berlaku
“Hingga sekarang masih banyak sisa vaksin di Kami, daripada yang seharusnya disuntikkan pada sasaran vaksinasi,” ujarnya.
Bahkan, Dijelaskan, jika saat ini di Kabupaten dan kota lainnya sudah sibuk untuk mencari vaksin. Namun khusus di pulau Madura dan Kabupaten Pamekasan, pemerintah daerah masih sibuk mencari sasaran Vaksinasinya.
“Kalau di bandingkan dengan semua daerah di Madura, Kita masih tertinggi. Meski hanya 10 persen dari target 70 persen penduduk yang harus di vaksinasi Covid-19,” tukasnya.
Sementara itu, menurut Kalapas Kelas IIA Pamekasan, M. Hanafi juga mengaku harus ekstra keras memberikan edukasi lebih pada Warga Binaan. Sebab mereka masih anggap Covid-19 ini bakteri biasa, padahal virus baru yang menular antar manusia.
“Semua yang ada di hunian akan kita vaksin, karena baik Napi atau Tahanan adalah tanggung jawabnya. Karena tanggung jawab fisik tetap melekat di lapas, meski secara administratif ada di Polres setempat yang bertanggung jawab,” jelasnya.(Yudi)
Comment