Pihaknya juga mengatakan pentingnya peran aktif masyarakat yang sangat besar. Terutama guna turut aktif dalam andil aksi pemberantasan rokok ilegal hingga ke Pelosok Desa setempat.
“Karena semakin sedikit keberadan rokok ilegal maka nilai cukai yang diterima akan naik, sehingga dengan meningkatnya nilai cukai maka berimbas pada peningakatan DBHCHT,” tukasnya.
Khusus alokasi dana dalam bidang kesehatan, nantinya bisa untuk pembiayaan jaminan kesehatan. Bahkan juga bisa dimanfaatkan untuk sosialiasasi kesehatan, kepada masyarakat desa di 13 kecamatan yang ada di Bumi Gerbang Salam.
Terkait penunjangan kemajuan daerah, dana ini juga bisa untuk alokasi pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) yang telah ditetapkan. Rencananya sesuai data terakhir, kawasan khusus itu, akan dibangun di Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan dan masih dalam tahap studi kelayakan.
“Diharapkan dengan adanya KIHT bisa mengumpulkan industri rumahan rokok sehingga rokok ilegal semakin berkurang,” tukasnya.
Secara teknis nantinya KIHT ini direncanakan bisa beroperasi pada tahun 2022 mendatang dengan bebagai fasilitas. Sebab sudah tersedia berbagai fasilitas produksi seperti air, listrik dan alat pelinting rokok.
“Selain itu, juga akan tersedia tenaga kerja yang bisa disewa atau dikontrak,” tuturnya.(Yudi)
Comment