HEADLINEJATIMMADURANEWSNEWS SATUPAMEKASANPEMERINTAHANREGIONAL

Gebrakan 100 Hari Kerja Bupati Pamekasan, Ribuan Jeriken BBM Bersubsidi Digelontorkan Untuk Nelayan

×

Gebrakan 100 Hari Kerja Bupati Pamekasan, Ribuan Jeriken BBM Bersubsidi Digelontorkan Untuk Nelayan

Sebarkan artikel ini
Gebrakan 100 Hari Kerja Bupati Pamekasan, Ribuan Jeriken BBM Bersubsidi Digelontorkan Untuk Nelayan
Gebrakan 100 Hari Kerja Bupati Pamekasan, Ribuan Jeriken BBM Bersubsidi Digelontorkan Untuk Nelayan

Pamekasan, News Satu, Kamis 12 Juni 2025- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menunjukkan komitmen kuat terhadap kesejahteraan nelayan. Di hari ke-100 masa kerja, Bupati KH. Kholilurrahman meluncurkan program strategis berupa pembagian 2.000 jeriken BBM bersubsidi dan kartu jaminan sosial ketenagakerjaan kepada nelayan dari enam wilayah pesisir.

Penyerahan dilakukan secara simbolis di Pendopo Ronggosukowati, sebagai bagian dari program “Nelayan Jaya” yang menjadi prioritas utama dalam periode 100 hari pertama kepemimpinan duet Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan.

“Ini adalah bukti nyata bahwa nelayan tidak hanya penting, tapi prioritas. Pemerintah wajib hadir memberikan perlindungan dan fasilitas usaha bagi mereka,” tegas KH Kholilurrahman, Kamis (12/6/2025).

Sebanyak 500 nelayan menerima bantuan BBM bersubsidi, masing-masing mendapatkan 4 jeriken. Mereka juga didaftarkan sebagai peserta jaminan sosial ketenagakerjaan, langkah penting untuk menjamin keselamatan kerja di laut.

Program ini mengacu pada Perda Nomor 5 Tahun 2019 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam.

“Banyak risiko yang dihadapi nelayan. Maka dari itu, perlindungan sosial dan ketersediaan sarana usaha adalah bentuk tanggung jawab pemerintah,” terang Bupati.

Lewat program ini, Pemkab Pamekasan berharap produktivitas sektor perikanan meningkat. Hasil tangkapan nelayan yang memanfaatkan BBM bersubsidi diharapkan lebih banyak dan berkualitas, berdampak pada kestabilan ekonomi lokal dan pasokan pangan laut.

“Nelayan adalah garda depan ketahanan pangan laut. Saat mereka kuat, maka ekonomi rakyat ikut kuat,” tandasnya.

Program ini bukan hanya seremonial, tapi juga dinilai sebagai langkah konkret untuk memperbaiki mata pencaharian masyarakat pesisir yang selama ini rentan dengan naik-turunnya harga BBM dan minimnya jaminan kerja.

Nelayan yang selama ini sulit mendapat akses bahan bakar untuk melaut kini merasa lebih tenang. Program ini dipandang sebagai awal perubahan pola pikir pemerintah daerah terhadap profesi nelayan.

“Kami senang dan sangat terbantu. Semoga program ini tidak berhenti di sini,” pungkas Ahmad, nelayan asal Talang Siring. (Yudi)

Comment