News Satu, Pamekasan, Sabtu 28 Agustus 2021- Mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberi ruang informasi seluas-luasnya kepada anak-anak merupakan salah satu langkah besar yang dilakukan masyarakat. Salah satunya seperti yang digagas kelompok rumah baca harapan yang bergerak secara swadaya.
Dengan semangat itulah, beberapa warga desa Larangan Badung Kecamatan Palengaan Pamekasan Jawa timur tergerak untuk wujudkan gubuk literasi bagi anak warga setempat. Bahkan dalam agenda kegiatan rutinnya, yang sudah terlaksana dari awal tahun 2021 ini, para pemud desa itu memandu budaya literasi desa agar meningkat.
Menurut, Mohammad Halili, salah satu Penyedia Tempat lapangan kegiatan Rumah Baca setempat, selama ini pihaknya memang bekerja sama dengan mentor Rumah Baca Harapan ini. Ya, sebut saja, Abd Hannan yang merupakan Mahasiswa, Prodi Tadris Bahasa Indonesia yang menggeluti Berbagai Bidang Literasi.
Kemudian, mencetuskan wujud Rumah Baca harapan ini. Keduanya bekerja sama dan telah menyediakan berbagai macam bahan bacaan dan fasilitas literasi, walau sederhana dan swadaya. Meski begitu, jumlah buku yang disiapkan berjumlah ratusan judul buku yang memang berasal dari sumbangan berbagai pihak yang peduli budaya baca anak.
“Tentunya, bahan buku bacaan itu bermaterikan soal pengetahuan umum dan khusus bacaan anak-anak yang semestinya,” ungkapnya, Sabtu (28/8/2021).
Serupa dengan Apa yang dikatakan Halili, mentor Abd Hannan yang juga pencetus Rumah Baca ini mengutarakan mengembangkan budaya literasi di pedesaan Merupakan Tanggung jawab bersama. Khususnya, bagi kaum pelajar termasuk mahasiswa.
“Mahasiswa Harus menjadi ujung tombak penggerak kegiatan literasi,” tandasnya.
Alhasil, setiap hari Jum’at pagi disaat madrasah setempat libur, kerap kali dijumpai anak-anak desa setempat berkumpul dan membaca buku bareng. Jumlahnya pun kadang sampai puluhan anak yang berkunjung di ruang baca.
“Bahkan, saat sekolah daring, Kami juga sediakan fasilitas internet gratis bagi yang harus pembelajaran secara online. Jadi membaca sekaligus belajar daring juga,” tuturnya.
Kedepan, pihaknya tetap bertekad akan lebih banyak membuat program swadaya literasi bagi generasi penerus desanya meskipun di tengah keterbatasan. Karenanya, sangat dibutuhkan berbagai program pendukung dari pemerintah kabupaten setempat juga jika memang peduli terhadap anak desa yang ingin belajar dan menguatkan literasi.
“Semoga kedepannya, pemerintah kabupaten juga bisa menyentuh kebutuhan literasi anak desa setempat. Sehingga kegiatan ini semakin optimal dan baik lagi dalam pembudayaan literasi,” tukasnya.(Yudi)
Comment