Inilah Konsep Lapas Kelas IIA Pamekasan Dalam Memanusiakan Manusia

Sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan bimbingan bakat dan bimbingan keterampilan. Serta membantu meningkatkan mutu dan kualitas narapidana dalam mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan minat, bakat dan keterampilan yang dimiliki

Sistem pemasyarakatan secara konseptual dan historis sangatlah berbeda dengan sistem kepenjaraan lalu. Asas yang diterapkan sistem pemasyarakatan yaitu menempatkan tahanan, Narapidana sebagai anak negara dan klien pemasyarakatan.

“Jadi sebagai subjek dan dipandang sebagai pribadi dan warga negara. Bukan dengan latar belakang pembalasan atau penjeraan, tetapi dengan pembinaan dan bimbingan intensif,” tukasnya pada media.

Secara umum dapat dikatakan, bahwa pembinaan dan bimbingan pemasyarakatan harus ditingkatkan melalui pendekatan mental, jasmani dan kedisiplinan. Tak ayal jika implementasi dari pembinaan keterampilan kemandirian meliputi kerjasama dari beberapa stakeholders.

Diantaranya kerjasama yang telah dilakukan Lapas di Bumi Gerbang Salam itu, dengan Dinas ketahanan pangan, holtikultura dan perkebunan dalam wujud pelatihan pembuatan pupuk organik dan bercocok tanam. Sehingga Lapas Pamekasan itu, berhasil mendukung ketahanan pangan Pamekasan dengan berhasil menghasilkan kualitas pagi yang baik.

“Bercocok tanam ini dilakukan dalam kawasan pembinaan terpadu yang diantaranya bidang perikanan dan peternakan dalam satu kawasan yang bertajuk NATO Farm Camp,” imbuhnya.

Komentar