Inilah Konsep Lapas Kelas IIA Pamekasan Dalam Memanusiakan Manusia

Selain itu kemampuan Narapidana dalam bidang wirausaha, Lapas Pamekasan juga mewujudkan tempat pelatihan wirausaha bidang cuci motor yang sudah dikenal dengan NATO Carwash. Semua kegiatan pembinaan pelatihan ini disesuaikan dengan minat dan harapan para narapidana.

“Bahkan dibidang kontruksi umum, ada hasil kerjasama dengan kementerian PUPR yang berhasil mencetak Narapidana menjadi ahli dibidangnya, diantaranya kontruksi bangunan umum, kontruksi besi dengan pengelasannya,” impalnya lagi.

Untuk itu, semuanya para peserta langsung dibekali dengan sertifikat kompetensi sesuai hasil penilaian objektif penguji. Diharap yang dilatih bisa menjadi tenaga kerja konstruksi bersertifikat yang nantinya bisa menjadi orang yang berguna bagi lingkungan di sekitarnya.

Dia mengibaratkan para Napi yang menjadi tenaga kerja konstruksi bersertifikat itu, bisa berkarya seperti pada program sosial dengan emplementasikan ilmu pada pekerjaan Bedah Rumah.

Menurut dia, jika para napi itu mengikuti pelatihan dengan serius dan kemudian mempraktikkan ilmu yang didapat dalam kehidupan setelah nanti statusnya bebas. Itu kemudian akan menjadi bukti nyata manfaat keberadaan mereka dalam proses pembinaan di Lapas untuk memanusiakan manusia.

“Kalau mereka bersukacita membangun, itulah kontribusi nyata untuk menebus kesalahan yang sudah dilakukan di masa lalu. Kita akan punya pasukan untuk perbaiki rumah yang rusak, teman-teman ini yang bergerak,” ujar Hanafi dengan penuh semangat pada media. (Yudi)

Komentar