Jurnalis Pamekasan Inisiasi Gedung Pusat Studi Pers dan Hoaks

News Satu, Pamekasan, Sabtu 8 Januari 2022- Forum Wartawan Pamekasan (FWP) Jawa Timur, terus bertekad beri ruang belajar jurnalistik dan berperan tangkal Hoaks. Buktinya, para jurnalis itu meluncurkan gedung studi pers dan hoaks di Kabupaten Pamekasan.

Itu dilakukan setelah pengurus baru yang merupakan gerbong baru dari Ongky Arista UA, selaku ketua umum FWP, dikukuhkan pada hari ini di Pendopo Budaya, Jalan Jokotole Bumi Gerbang Salam.

Menurut pantauan media, awalnya dilakukan pengukuhan dan penyerahan tugas pengurus baru. Lalu, kemudian dilanjut dengan Prosesi peluncuran yang bertolak ke gedung studi pers di Jalan Ronggosukowati Kecamatan Pamekasan Kota.

Menurut Ketua FWP, Ongky Arista, gedung studi pers dan hoaks adalah cara wartawan dalam menjaga hubungan komunikasi. Khususnya dengan para pejabat pemerintah untuk ikut aktif mengawal demokrasi dan kemajuan pembangunan Bumi Gerbang Salam.

Kedepannya juga, gedung ini akan jadi studi dan konsultasi masyarakat untuk berkonsultasi. Terkait soal perkembangan dan isu-isu yang berkembang di masyarakat dan teraktual yang terjadi.

Pihaknya juga menilai pola komunikasi antara pewarta dengan pejabat lebih pada semacam hubungan guru dan murid. Artinya murid tidak akan bertingkah buruk, jika tidak karena perilaku guru yang selama ini harusnya komunikatif.

Nah, begitupun juga soal penyajian berita yang dihasilkan wartawan setempat. Sebab merupakan serangkaian wawancara yang didapatkan dari narasumber pejabat dan data yang ada selama ini.

“Ada berita baik yang ingin sedang digarap, namun ini berita akan berubah buruk, jika narasumber yang dihubungi ini tidak merespons dan sulit mengangkat telepon,” tukasnya, Sabtu (8/1/2022).

Lalu, persoalan lain timbul akibat narasumber yang ingin diajak komunikasi, terkadang mengedepankan masalah materi. Padahal kata dia, berita akan tambah buruk jika narasumber sulit merespons akses komunikasi wartawan, dari pada narasumber hanya sibuk untuk memberi uang amplop kepada wartawan lainnya.

“Kita tidak butuh uang, kita hanya butuh keterangan dan akses komunikasi dari narasumber,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, melalui Asisten I Bidang Pemerintahan Sekkab Pamekasan, Sigit Priyono, mengapresiasi rangkaian acara pengukuhan dan gagasan peluncuran gedung studi itu. Bahkan secara tersirat pihaknya berharap media tetap menjadi mitra penyeimbang dan kontrol dengan pemerintah dan dapat lebih dieratkan lalu.

Dipandangannya, peran jurnalis dalam menghadirkan berita cukup berpengaruh pada masyarakat. Satu berita kata dia, bisa mengubah mindset banyak opini dan perilaku publik. Nah, karenanya, Dia meminta agar wartawan bisa memberikan berita yang edukatif.

“Kalau perang pasukannya satu lawan satu, tapi tidak dalam masalah berita. Berita hadapannya dengan banyak pembaca,” ungkapnya.(Yudi)

Komentar