News Satu, Pamekasan, Rabu 26 Mei 2021- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Jawa Timur Afandi tegaskan akan segera membuka ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar atau KBM di lingkungan Kemenag setempat. Rencana KBM tatap muka pada 31 Mei 2021 ini, telah dimatangkan dan disosialisasikan ke berbagai sekolah di bawah naungannya.
“Ini sesuai dengan SKB empat menteri yang kami terima beberapa waktu lalu, jadi pelaksanaan KBM tatap muka di berbagai lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag Pamekasan akan dibuka,” ujarnya pada media, Rabu (26/5/2021).
Pihaknya juga menjelaskan, ketentuan permulaan pembelajaran tatap muka itu, harus disesuaikan dengan dengan tepat. Itu diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Kesehatan (Menkes).
“Kami mengacu kepada SKB itu. Makanya, untuk sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan Kemenag masih akan mulai pembelajaran tatap muka sesuai dengan SKB tersebut,” ungkapnya.
Selain mengacu kepada SKB empat menteri itu, Kemenag secara khusus juga mengacu kepada Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2021. Sehingga pihaknya mantap akan membuka lagi KBM tatap muka terbatas di Bumi Gerbang Salam.
“Kami juga masih berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemkab Pamekasan agar kebijakan yang diambil bisa selaras dengan Kemenag Pamekasan,” tukasnya.
Sesuai dengan isi SKB itu, memang KBM tatap muka akan dibatasi maksimal 50 persen. Itu dari total jumlah total siswa yang ada di satu ruang kelas dan sekolah bersangkutan.
“Kami juga masih terus berkoodinasi dengan tim Satgas COVID-19 Pamekasan, karena yang juga ikut menentukan nantinya sekolah-sekolah yang bisa menggelar tatap muka adalah satgas,” terangnya.
Untuk saat ini jumlah lembaga pendidikan yang ada di naungan Kemenag Pamekasan ada sebanyak 380 lembaga. Itu semua tersebar di 13 kecamatan di Bumi Gerbang Salam dari ujung selatan hingga ke ujung pantai utara.
“Untuk awal, kegiatan belajar mengajar tatap muka uji coba itu sudah bisa mulai sejak tanggal 30 Mei hingga 5 Juli 2021. Itu dengan sistem hybrid learning karena kapasitas maksimal diisi lima puluh persen,” tandasnya.
Saat ini Pihaknya terus berkoordinasi dengan masing-masing kepala sekolah dan dewan guru. Terutama untuk mengkomunikasikan hal itu kepada masing-masing orang tua dan wali siswa sebab mereka masih punya hak untuk menerima atau menolak pola KBM tatap muka terbatas itu. (Yudi)
Comment