Khoirul midat, mengatakan, ada sepuluh anggotanya yang diterjunkan dalam aksi sosial penanganan banjir yang bergabung dengan relawan Tagana dan Mapala. Terutama dipusatkan pada Dapur Umum yang bertempat di kantor kecamatan pamekasan itu.
“Saat ini tim DU sedang memasak dan membungkus makanan untuk disalurkan kepada warga yang terdampak banjir. Sebelumnya Kami juga berjibaku membantu evakuasi korban bersama tim TRC FRPB Pamekasan pada malam harinya,” tegasnya.
Sementara itu, Wahyudi Bidang Humas dan Kemitraan FRPB Pamekasan, merasa bangga pada peran serta Sispala dan Mahapala dalam aksi kemanusiaan kali ini. Sebab rasa solidaritas dan peduli merupakan modal awa setiap remaja dan pemuda untuk kemudian memiliki jiwa relawan seutuhnya.
“Mereka bergerak sesuai dengan gerakan hati dan potensial yang dimiliki. Ini merupakan modal besar bagi Kesejahteraan Pamekasan, terutama dalam menumbuhkan nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama.
Dalam bergerak dan mewujudkan kepedulian, tidak dibutuhkan modal besar dan dana besar dalam Penanggulangan bencana. Cukup tekat dan kepedulian dengan jiwa kemanusiaan semua bisa bergerak dan berperan sesuai kapasitas dan potensinya.
Harapannya, ke depan cuaca buruk dan intensitas hujan tetap akan tinggi hingga awal tahun 2021, sehingga dibutuhkan kewaspadaan dini dari setiap komponen masyarakat untuk mengurangi risiko bencana. Terutama ketika sudah ada himbauan Pemerintah untuk evakuasi, karena adanya luapan air dari wilayah Utara, yang biasanya akan merendam 6 wilayah rawan tersebut pada beberapa jam kemudian. (Yudi)
Comment