News Satu, Pamekasan, Jumat 28 Mei 2021- Polemik terkait rencana ekspoitasi migas di pesisir timur Bumi Gerbang Salam semakin meruncing. Mulai dari komponen masyarakat hingga aksi demo lembaga pemerhati Migas di Kabupaten Pamekasan ,Jawa Timur pun juga bergerak menyerukan pendapat terkait dampak besarnya.
Kekhawatiran mereka terkait dengan dampak kerusakan lingkungan, dampak ekosistem laut, penghasilan nelayan. Hingga, pola pemberdayaan masyarakat dan CSR perusahaan pengolah migas yang harus berpihak ke masyarakat setempat.
Salah satunya yang dilakukan oleh Forum Nelayan Peduli Lingkungan (FNPL) yang terus menguatkan penolakannya. Mereka mengadakan pertemuan bersama puluhan nelayan di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu Pamekasan. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas lebih dalam penolakan rencana pengeboran Migas. Tepatnya yang akan dilakukan di Perairan Pademawu Pamekasan oleh PT. Medco Energy itu.
Kordinator FNPL Moh. Rohim mengatakan, bahwa dalam diskusi tersebut nelayan dan warga sekitar sepakat secara resmi menolak. Tidak ada pertentangan prinsip yang bicarakan dalam pertemuan itu, sebab semua sepakat hanya da dampak buruk yang ditimbulkan penambangan migas itu.
“Mereka semua melihat dampak yang ditimbulkan dengan adanya pengeboran akan merusak ekosistem laut sekitarnya,” ungkapnya, Jumat (28/5/2021).
Selain itu, dampak positif adanya pengeboran Migas oleh PT Medco Energy terhadap masyarakat sekitar dinilai tidak ada sama sekali. Malahan adanya, hanya dampak besar yang merugikan masyarakat pesisir yang selama ini bermata pencarian sebagai Nelayan.
“Dalam pertemuan itu kami FNPL bersama nelayan dan masyarakat sepakat menolak adanya rencana pengeboran Migas,” kata Moh Rohim pada media. (Yudi)
Comment