News Satu, Pamekasan, Sabtu 4 September 2021- Melestarikan alam sekitar seharusnya menjadi motivasi bersama terutama bagi warga di kawasan pesisir pantai. Ini yang nampak nyata terlihat di kawasan Eduwisata Mangrove Lembung, Kecamatan Galis Pamekasan Jawa timur.
Ada sosok Slaman yang merupakan warga sekitar yang Mulai merintis dengan swadaya kemudahan bergerak dalam pelestarian mangrove. Bahkan diakuinya, pria paruh baya itu sudah berkecimpung sejak tahun 1986 atau saat duduk di bangku SMP kelas II Kala itu.
Baginya, selama melakukan pelestarian dan pembudidayaan mangrove tersebut penuh dinamika. Mulai dari anggapan orang yang menilai sia-sia apa yang dilakukannya. Hingga banyak hambatan dari faktor Alam yang terkadang datang dan faktor manusia yang seringkali merusak tatanan ekosistem mangrove Lembung.
“Kegiatan yang selalu diagendakan, oleh kami dari dulu antaranya pembibitan, penanaman, penyulaman dan pengawasan,” ungkapnya, Sabtu (4/9/2021).
Bahkan, belakangan daerahnya yang kini telah didapuk jadi Kawasan Eduwisata juga sering jadi jujukan penelitian dan observasi. Malahan didatangi juga oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia.
“Terkadang juga ada kegiatan bersih-bersih kawasan mangrove bersama pada pelajar dan pecinta alam se kabupaten Pamekasan juga,” katanya.
Tak hanya melestarikan mangrove saja, rupanya Slaman juga melebarkan manfaat tumbuhan pesisir itu menjadi berbagai olahan mulai tahun 2010 lalu. Yakni
pertama kali dengan meracik menjadi kopi mangrove dan heh mangrove yang punya khasiat bagus untuk tubuh.
Berjalan pesat, kemudian merambah pada budidaya lebah mangrive, pembuatan roti mangrove. Kemudian belakang sedang dirancangnya untuk rencana menguatkan kerajinan batik mangrove khas Bumi Gerbang Salam nantinya.
“Alhamdulillah untuk pemasaran bukan hanya lokal saja, melainkan sudah ke beberapa kota di Pulau Jawa yakni Malang, Kediri, Jombang, Jogya, Madiun, Banten dan Jember,” imbuhnya.
Nah, di era digitalisasi juga pemasaran yang dipakaimerambah dengan sistem kekinian. Yaitu melalui pasar online yang telah terintegrasi dalam bukalapak dan shopee, sehingga bisa menjangkau mancanegara dan jepang , selain melalui kerjasama dengan Oisca Jepang.
Tak ayal jika dari berbagai jerih payah dan ketekunan berkaryanya, seabrek prestasi pun pernah diraihnya. Itu mulai dari 2010 dengan Anugerah Tokoh Lingkungan Hidup ,Penyelamat Lingkungan dan Perintis Lingkungan.
“Bahkan juga digelari sebagai Pemerhati Lingkungan melalui piagam penghagaan dari Pemkab Pamekasan,” ujarnya.
Tak hanya itu, di tingkat Provinsi, Slaman juga dianugerahi Juara II Kategori Perintis Lingkungan Hidup Kehutanan. Itu melalui Kelompok Tani Hutan Atau KTH Sabuk Hijau Lembung besutannya.
“Nah, tahun 2008 meraih Tingkat Nasional ,juara satu AMB (Adi Bhakti Mina Bahari, red) dari Kementrian Kelautan dan Perikanan RI. Lalu 2013, katagori pemanfaatan pesisir dan pulau kecil, lewat ide kreatif kopi mangrove,” kata pria tegap itu.
Alhasil, dari segudang prestasi itu, pamungkasnya, dicapailah sertifikat pengakuan dari Pemerintah Jepang melalui OISCA. Dalam ajang dan keikutsertakan penyelamatan pesisir melalui penghijauan yang sudah berpuluh-puluh tahun digelutinya.(Yudi)
Comment