News Satu, Pamekasan, Kamis 6 Januari 2021- Pengrajin Odheng Len Pello mengenalkan karya kerajinan tangan hingga Nusantara menjadi kebanggaan tersendiri. Terutama, di awal 2022 yang diberi nama Odheng Tok Kalah oleh Ghafiruddin (35) pengrajin dari Dusun Karang Dhalem Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Jawa timur.
Awalnya, di tahun 2016 secara otodidak menekuni dunia kerajinan khas Madura yang memumpuni kearifan lokal. Kini dengan tekad kuat menjadikannya pengrajin Odheng (topi khas bangsawan Madura) Tongkerek Kalah yang semakin digandrungi kalangan pejabat dan pemuda Milenial.
“Kami berdua melakukan produksi, semua berawal ketertarikan pada budaya dan busana Madura. Lalu ada peluang besar untuk dikembangkan hingga kini,” ungkapnya, Kamis (6/1/2022).
Diakui, meski dalam mengelola usahanya dengan modal sendiri dan berbekal kemampuan yang diasah bermodal sebesar Rp 500 ribu. Semua tidak menyurutkan keinginannya untuk terus berkarya dan berinovasi membuat model Odheng terkini yang sejalan dengan jaman.
“Dulu untuk perbulannya omset sebelum adanya corona mencapai 2 juta. Pas ada corona pesanan menurun drastis tapi masih berjalan. Alhamdulillah sekarang sudah berangsur normal dan semakin banyak pesanan,” ujarnya.
Tak ayal dengan mengikuti perkembangan jaman, Odheng Lenpello terus dikenalkan dengan pola skema penjualan yang kekinian. Baik secara online maupun dalam skema penjualan di sosmed.
Disamping memang selama ini secara offline atau distribusi juga dilakukan sesuai pesanan dan simpan stok di pasaran. Yakni melalui para kolega yang ada di pasar batik dan pasar 17 Agustus, Kelurahan Bugih di Bumi Gerbang Salam.
“Beruntungnya, modal pembuatan Odheng Tok Kalah cukup kecil karena juga manfaatkan kain batik perca. Selain kain khusus yang punya corak khas Madura yang disesuaikan dengan keinginan pemesan, agar bisa sesuai pesanan dengan kualitas baik,” tuturnya.(Yudi)
Comment