Pamekasan, News Satu, Selasa 24 Juni 2025- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terus mempercepat penataan kawasan ekonomi informal. Salah satunya dilakukan dengan menggandeng Bank Jatim melalui program CSR, yang menyalurkan 46 unit gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk mendukung revitalisasi kawasan eks Stasiun PJKA menjadi sentra UMKM tertata dan modern.
Bupati Pamekasan, KH. Kholilurrahman, menyebut bantuan gerobak tersebut menjadi bagian penting dari visi besar Pemkab dalam membenahi wajah kota sekaligus mendorong pelaku usaha kecil agar lebih produktif dan kompetitif.
“Kami sampaikan apresiasi kepada Bank Jatim atas sinergi ini. Ini bukan sekadar bantuan fisik, tapi bagian dari pemberdayaan dan penataan ekonomi rakyat secara terpadu,” tegas Bupati Kholilurrahman, Selasa (24/6/2025).
Gerobak selebihnya, sebanyak 36 unit, akan diserahkan secara bertahap hingga pertengahan Juli 2025. Program ini, lanjut Bupati, juga menjadi bagian dari 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, khususnya dalam menata kembali kawasan PKL yang selama ini menjadi pusat kegiatan ekonomi warga namun masih belum tertata.
“Kami ingin eks PJKA menjadi kawasan kuliner dan UMKM yang bersih, rapi, dan punya nilai jual. Dengan bantuan ini, pedagang bisa lebih percaya diri, dan ekonomi rakyat makin bergerak,” tambahnya.
Direktur Kepatuhan Bank Jatim, Ummi Rodyah, menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk nyata sinergi perbankan daerah dalam mengakselerasi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami akan bantu branding kawasan ini agar masyarakat tahu tempat ini sudah tertib. Harapannya, perekonomian masyarakat bergerak dan inline dengan visi pemerintah daerah,” tandasnya.
Ia menyebut program ini sebagai pilot project CSR Bank Jatim di sektor pemberdayaan PKL, dan ke depan akan dikembangkan di kabupaten/kota lain di Jawa Timur.
Bantuan gerobak PKL tersebut menjadi simbol penguatan ekonomi kerakyatan berbasis kolaborasi antara pemerintah daerah dan dunia usaha, di tengah upaya memperkuat sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian daerah. (Yudi)
Comment