News Satu, Pamekasan, Senin 26 April 2021- Aktifitas dan rencana ekspoitasi Minyak dan gas alam atau Migas oleh kontraktor dari Medco Energy Sampang Pty Ltd ditentang Masyarakat sekitar, pasalnya mereka hendak melakukan aktifitas pengeboran migas di kawasan Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Madura, Jawa Timur sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Sontak mendengar rencana tersebut, proyek bernilai ratusan milyar itu, mendapatkan penolakan dari warga sekitar. Terutama dari para pemuda Desa dan para nelayan yang menggantungkan penghidupan dari kelestarian biota lautan.
Ini tertuang dalam hasil musyawarah bersama Masyarakat setempat yang memutuskan dan menentang keras melalui aksi menolak adanya pengeboran migas. Tentunya dengan beberapa hal mendasar yang dinilai sangat merugikan nelayan dan warga setempat.
Masyarakat yang menggatungkan hidupnya dari hasil tangkapan ikan, berasumsi akan ada dampak negatif. Serta akan merugikan masyarakat dari adanya pengeboran Migas tersebut
Terutama terhadap keberadaan ekosistem laut yang ada disekitar pengeboran. Seperti pencemaran air laut, rusaknya terumbu karang dan lainnya.
Tak hanya itu, mereka juga berpendapat bahwa, wilayah pengeboran dan pengembangan pembangunan paus biru merupakan wilayah produktif bagi aktifitas tangkap ikan para nelayan.
Achmad, salah satu warga yang menolak ini juga menambahkan bahwa selama ini tidak pernah ada sosialisasi terhadap para nelayan. Baik terkait rencana pengeboran maupun berbagai tinjauan dampak yang akan ditimbulkannya pada alam sekitarnya.
“Aksi penolakan ini menjadi awal penyebab, kami mendirikan posko penolakan atas pengeboran migas oleh PT. Medco Energy di kecamatan Pademawu,” ujarnya, Senin (26/4/2021).
Mereka juga mengatakan bahwa, posko tersebut akan didirikan sampai batas waktu yang tidak di tentukan. Bahkan, Pihaknya dan para warga nelayan telah menandatangani petisi penolakan terkait aktifitas pengeboran migas oleh PT Medco Energy dari para Nelayan Desa Tanjung. (Yudi)
Comment