News Satu, Pamekasan, Senin 3 Oktober 2022- Dalam dunia pendidikan ada tiga hal yang tidak boleh main-main menurut Bupati Pamekasan Jawa timur Baddrut Tamam. Diantaranya yakni ibadah kepada Allah SWT, dan relasi antar keluarga dan tetangga.
Pasalnya, ketiga hal tersebut harus menjadi atensi khusus seorang guru dalam transfer of knowledge kepada peserta didiknya. Baik dalam lingkungan pendidikan agama maupun dalam pendidikan umum yang diampu oleh pemerintah daerah setempat selama ini.
“Tidak boleh main-main dalam urusan pendidikan ini, kalau kita main-main dalam urusan pendidikan, nanti outputnya akan menjadi generasi yang main-main. Sementara pendidikan ini memiliki peranan vital dalam kemajuan agama, bangsa dan negara,” tegas Bupati Baddrut Tamam.
Baddrut juga tekankan bahwa kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang dapat dilihat dari produktifitas generasi muda. Terutama yang saat ini sedang duduk di bangku sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan generasi yang masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Nah, jika generasi tersebut produktif, maka masa depan Indonesia akan bagus, demikian juga sebaliknya. Sehingga segala sesuatu yang diikhtiarkan bersama dari usia dini dibidang pendidikan hendaknya komperhensif dan serius dilakukan oleh semua pendidik di Bumi Gerbang Salam.
“Kalau perwajahannya baik, attitude-nya baik, serta kecintaannya terhadap Indonesia besar sekali, maka perwajahan Indonesia akan baik. Disitulah peran guru dalam mengantarkan generasi hebat di masa yang akan datang. Guru yang sukses itu adalah mereka yang mampu mengantarkan siswanya menjadi orang sukses,” tukasnya.
Tak ayal juga jika ibadah kepada Allah, sebagai makhluk berketuhanan sujud kepada sang khalik merupakan kewajiban mutlak. Sujud memiliki implikasi besar terhadap keberlangsungan dalam beragama, berbangsa dan bernegara.
“Termasuk tempat ibadah kita jangan dibuat main-main, karena kita ini makhluk berketuhanan, dimana hati kita harus terjaga dengan baik. Urusan ibadah ini adalah urusan hati dengan Allah SWT,” tegasnya.
Kemudian setelah itu dilakukan, semua pihak diharapkan bisa pelihara hubungan keluarga dan hubungan dengan tetangga dengan baik.
Sebab semua sebagai implementasi dari manusia sebagai makhluk sosial. Sehingga, hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan sesama harus menjadi perhatian oleh mahkluk yang berketuhanan, termasuk tenaga pendidikan.
“Ketiga, yang tidak boleh main-main adalah hubungan dengan keluarga, dengan tetangga, dan dengan relasi lainnya. Kalau hubungan kita dengan keluarga, atau tetangga dibuat main-main, maka wajar kalau kita dibuat mainan. Harus tulus, dan harus sungguh-sungguh dalam hubungan itu,” tuturnya.(Yudi)
Komentar