News Satu, Pamekasan, Senin 10 Januari 2022- Pemerintah Kabupaten Pamekasan selalu beriktikad dan berikhtiar untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Bumi Gerbang Salam. Bahkan Bupati Baddrut Tamam mempunyai pola Double Track untuk mensukseskan segala program yang telah dicanangkan pemerintah daerah.
Menurutnya, yakni sebagai landasan utama dengan track mengetuk pintu langit. Itu diejawantahkan dalam gerakan bersolawat, dan terus menggemakan konsep keislaman dalam setiap sendi pembangunan yang dilaksanakan jajarannya.
Tak hanya itu, pada pola kedua selanjutnya, Baddrut Tamam menempuh track materiil, yakni pembangunan daerah yang semua harus sesuai dengan amanat rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) setempat.
“Kita berikan beasiswa untuk santri, ada juga beasiswa kedokteran, dan juga fasilitasi anak-anak orang tidak mampu untuk menjadi polisi yang bekerja sama dengan Mapolda Jawa Timur,” ungkapnya, Senin (10/1/2022).
Pasalnya, dari berbagai ikhtiar besar itu, semua dan segala konsep program yang telah dicanangkan tersebut harus bermuara untuk kesejahteraan rakyat. Buktinya, dalam wujud program wirausaha baru (WUB) dengan strategi desa tematik, dengan pelatihan gratis, bantuan alat, pinjaman modal dengan bunga satu persen selama satu tahun, hingga fasilitasi pemasaran.
Bupati muda itu, juga meminta dukungan dan pencerahan pada semua pihak yang kerap hadir di Bumi Gerbang Salam. Salah satunya kepada Dr. KH. Abuya Arrazy Hasyim sebagai penceramah Masyur, untuk memberi taushiyah kepada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pamekasan guna meningkatkan kinerja yang inovatif, kreatif serta ketaqwaan kepada Allah SWT.
Tak ayal jika dikegiatan saat itu dihadiri oleh segenap pimpinan OPD setempat secara luring di Peringgitan Dalam Mandhapa Agung Ronggo Sukowati. Serta ada juga para camat dan lurah yang mengikuti dari tempat masing-masing secara daring mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19.
“Saya senang sekali jika Dr. KH. Abuya Arrazy Hasyim bisa memberikan pemantapan hati kepada kita untuk transformatif di segi spiritualitas,” tukasnya.
Semua dengan harapan, agar ada kesadaran mendasar sebagai umat manusia, bagaimana kita ini semakin takut kepada Allah. Lalu dengan begitu akan semakin menjauhkan diri dari segala tindakan yang sekiranya membuat kita tidak terhormat dan negatif terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat.(Yudi)
Comment