News Satu, Pamekasan, Selasa 25 Januari 2022- Membuka awal tahun 2022 menjadi momentum bersejarah bagi upaya pembinaan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Pamekasan Jawa timur. Pasalnya terhitung pada Selasa, 25 Januari 2022 ini, program Rehabilitasi sosial dan medis adiksi narkoba tahun 2022 Lapas Kelas IIA setempat resmi dibuka sebagai lanjutan program 2021 lalu.
Bahkan kebahagiaan para penghuni lapas setempat tersebut makin lengkap dengan hadirnya perwakilan dari Pemkab dan Rektor IAIN Madura, Moh. Kosim, dalam acara pembukaan tersebut. Tak ayal jika tampak wajah sumringah tergores di muka para perwakilan WBP peserta yang hadir dalam prosesi apik tersebut.
Memang, sesuai agenda Bupati diwakili Kepala Inspektorat Kabupaten Pamekasan, Moh. Alwi berkenan hadir ke acara yang digelar di aula pertemuan pemasyarakatan setempat. Tentunya, dengan didampingi Kepala Lapas Kelas IIA Pamekasan, Seno Utomo, dan jajaran petinggi Lapas setempat pula.
Kini, melalui momentum itu juga, semakin nampak begitu nyata kolaborasi dan sinergi antara kementerian hukum dan HAM melalui Lapas Kelas IIA dan Pemkab Pamekasan dalam membangun sumber daya manusia Bumi Gerbang Salam.
Bagi pihak Lapas sendiri, menurut Seno merupakan suatu kebanggaan tersendiri bisa terus berkolaborasi bersama Pemkab dan lembaga lainnya untuk pembinaan dan rehabilitasi WBP. Sebab diakuinya hal ini merupakan kerja bareng dan butuh tangan banyak pihak agar WBP kembali di terima di masyarakat dengan nilai positif lebih tentunya.
“Terimakasih atas kedatangan semua pihak ke Lapas Kelas IIA Pamekasan, kami sangat bangga selalu bisa berkolaborasi bersama Pemkab dan lembaga terkait lainnya,” ungkapnya, Selasa (25/1/2022)
Perlu diketahui untuk pola kerjasama rehabilitasi WBP selama ini memang pihaknya telah menggandeng banyak pihak di Madura. Mulai dari jajaran pemerintahan, pendidikan, pondok pesantren, hingga yayasan dan relawan yang bisa berkontribusi bersama untuk kebaikan WBP kedepan.
“Diantaranya yakni TNI Polri, Pemkab Pamekasan, BNN, IAIN Madura, SMKN 3 Pamekasan, Yayasan Puncak Darussalam, Kwarcab Pramuka dan segenap Relawan Pamekasan juga,” terangnya.
Maka dengan berbagai unsur dan potensi yang terlibat diharapkan kemampuan dan fungsi rehabilitasi Lapas akan lebih optimal. Terutama dalam mempersiapkan diri pada WBP untuk kembali ke lingkungan masyarakat dengan kehidupan yang lebih baik pula.(Yudi)
Comment