News Satu, Pamekasan, Jum’at 15 Oktober 2021- Bagi seorang Anis Mayuni, yang telah dinobatkan sebagai Finalis 2 Putri Ekowisata Jatim 2021, gelar Musyabaqoh Tilawatil Qur’an atau MTQ ke XXIX Provinsi Jawa timur tahun ini harus spesial. Pasalnya, bukan hanya harus dirasakan oleh masyarakat Pamekasan sebagai tuan rumah, melainkan dampaknya bisa dimanfaatkan oleh segenap warga madura juga dari sektor ekonomi dan pariwisata.
Pasalnya, Ayu sapaannya, menilai datangnya ribuan kafilah peserta MTQ juga membawa optimisme dalam pengembangan wisata di pulau garam. Baik itu dalam. Balutan wisata alam maupun dalam kerangka penguatan kunjungan wisata religi yang sudah tersohor.
Sebut saja wisata alam yangakin variatif dari wisata alam pantai, bukit hingga ekowisata mangrove yang ada di Bumi Gerbang Salam yang sempat terimbas pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. Lain lagi di sisi wisata religi yang diantaranya sudah termasyhur, seperti pesarean bujuk batu ampar, Asta tinggi, rato ebu hingga saykhona Kholil yang ada di Bangkalan.
“Semua bisa bersama memanfaatkan momentum itu dengan potensi masing-masing, dalam menyuguhkan layanan dan wisata yang unggul. Terutama bagi Pamekasan dengan wisata religi dan ekowisata mangrove Lembungnya juga,” ungkap gadis asal pulau Kangean Sumenep itu, Jum’at (15/10/2021).
Selain itu, dari sisi kepemudaan momen gema Tilawah itu bisa jadi pelecut untuk semakin memahami Kalam dan ayat Allah. Terutama, dengan berbagai khidmat yang selama ini seharusnya sudah mendasari setiap aktifitas kesehariannya.
“Pemuda merupakan potensi bangsa yang harus punya budi pekerti luhur dan akhlak yang baik pula. Dengan MTQ itu semakin menguatkan jiwa pemuda terutama para santri untuk lebih utamakan keluhuran silaturahmi selain mengejar gelar juara,” katanya, yang rencana akan bertolak ke ajang putri ekowisata Indonesia 2021 di Kabupaten Ende Nusa tenggara timur, pertengahan November nanti.
Selama ini diketahui oleh khalayak semua kabupaten di Madura merupakan kota santri dengan banyaknya berbagai pondok pesantren yang ada. Belum lagi, selama ini telah jadi jujukan para santri untuk menimba ilmu agama dari berbagai penjuru Nusantara, bahkan dunia.
“Melihat berbagai sejarah itu maka sudah selayaknya pemuda dan santri di Pamekasan semakin mempunyai pemahaman dan inspiratif nilai Qur’ani yang akan bergema dari lantunan ayat ribuan peserta nantinya,” tukasnya.(Yudi)
Comment