“Kenapa harus berlatih ? ini konsekuensi tinggal di daerah rawan bencana, agar kita semua selamat. Tidak jadi korban bencana. Ingat, negara kita tercinta, dari Sabang sampai Merauke, terbentuk dari pertemuan 3 lempeng tektonik dunia selama ribuan bahkan jutaan tahun lalu,” tukasnya Senin (26/4/2021).
Pasalnya, sebagai negara yang dalam kawasan ring of fire, lempeng yang bertumbukan akan mengakibatkan gempa (bisa besar atau kecil) di Nusantara. Lalu,
kenapa butuh HKB /Hari Kesiapsiagaan Bencana ?
Dengan momentum itu, menurutnya, semua elemen butuh momen untuk latihan bersama dan sama sama berlatih. Terlebih HKB yang diperingati setiap tahun tanggal 26 April, yaitu hari diundangkannya UU nomor 24 Tahun 2007 atau Undang-undang tentang penanggulangan bencana.
“Apa yang bisa dilakukan pada HKB 2021 ?
BNPB mengajak, semua masyarakat, pada tanggal 26 April jam 10.00 waktu setempat, untuk, kita bunyikan kentongan/lonceng/alarm/sirine serempak selama 1 menit, lalu kita pergi ke tempat aman/evakuasi di sekitar kita yang sudah disepakati,” ungkapnya.
Dengan keserempakan inilah, pihaknya sudah berlatih secara bersama dalam upaya mengurangi risiko bencana meski dengan hal simulasi sederhana. Kedepan diharapkan kesadaran dan pemahaman bersama dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat akan lebih masif lagi dilakukan boleh berbagai stakeholder kebencanaan di seluruh pelosok negeri. (Yudi)
Comment