Pamekasan, News Satu, Rabu 6 Agustus 2025- Di tengah kompleksitas tantangan bangsa, mulai dari radikalisme, konflik sosial, hingga ancaman digital, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memilih jalan strategis menguatkan silaturahmi dengan ulama pesantren.
Tak tanggung-tanggung, Kapolri hadir langsung ke Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar Timur, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Jenderal Bintang Empat ini datang didampingi sejumlah jenderal top, termasuk Irwasum Komjen Dedi Prasetyo, Kabaintelkam Komjen Syahar Diantono, dan jajaran perwira tinggi Polri lainnya. Bahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut serta dalam rombongan.
Kuda, Hadroh, dan Bunga Melati: Sambutan Adat Madura Penuh Makna
Kedatangan rombongan disambut dengan iring-iringan kuda, lantunan hadroh, dan pengalungan bunga melati oleh pengasuh Ponpes Al-Hamidy, RKH Mohammad Rofi’i Baidhowi.
Sebuah sambutan simbolik yang mencerminkan akhlak, penghormatan, dan semangat kebangsaan ala santri Madura. Hadir pula para kiai sepuh dari berbagai pondok pesantren ternama di Madura, termasuk RKH Mudasir Badrodin (Ponpes Panyepan), RKH Faisol (Ponpes Bata-bata), dan RKH Hasbullah (Ponpes Darul Ulum).
Pesan Kapolri: Polri Tak Akan Kuat Tanpa Doa Ulama
Dalam pertemuan khidmat yang juga diisi dengan ramah tamah dan santunan anak yatim, Kapolri menegaskan:
“Silaturahmi ini bagian dari upaya menjaga sinergitas ulama dan umaro. Kami di Polri sangat sadar, tugas menjaga keamanan tidak lepas dari peran dan doa para ulama,” katanya, Rabu (6/8/2025).
Kapolri juga memberikan plakat kehormatan kepada RKH Mohammad Rofi’i Baidhowi, menandatangani lonceng simbolik kebersamaan, dan membangun komunikasi spiritual dengan para tokoh pesantren sebagai bagian dari pendekatan kultural dalam memelihara harkamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat).
Sinergi Ulama dan Umaro: Pilar Stabilitas Bangsa
Kapolres Pamekasan AKBP Hendra Eko Triyulianto menambahkan bahwa kegiatan ini menunjukkan Polri berkomitmen membangun relasi harmonis antara aparat negara dengan tokoh agama.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Doa dan bimbingan ulama adalah fondasi penting dalam menjaga Pamekasan tetap damai dan aman,” ucapnya.
Tak bisa dimungkiri, Madura dikenal sebagai lumbung pesantren dan basis kekuatan Islam kultural. Maka langkah Kapolri sowan langsung ke pusat-pusat keagamaan menjadi strategi penting menjaga stabilitas sosial dari akar rumput. (Yudi)
Comment