News Satu, Probolinggo, Rabu 5 Januari 2022- Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, telah dilakukan pengambilan nomor urut calon. Seperti yang dilakukan panitia Pilkades desa Kramat Agung, kecamatan Bantaran, kabupaten Probolinggo, yang melaksanakan acara pengambilan nomor urut calon kepala Desa yang bertempat di kantor desa Kramat Agung. Terjadwal, pelaksanaan acara tersebut dari pukul 09.00 Wib hingga selesai. Rabu (5/1/2022).
Di desa tersebut terdapat lima bakal calon (bacalon) yang akan berkontestasi dalam pilkades serentak ini. Kelima bacalon itu sudah lolos persyaratan dan berhak mengambil nomor urut yang telah disediakan panitia. Alhasil, berdasar nama dan nomor urut bacalon tersebut yaitu, Taupik (No 1), Cholik (No 2), Suryanto B (No 3), Abdullah (No 4), dan Fathur Rohim (No 5).
Ketua Panitia Desa Kramat Agung, Sutam, mengatakan, sebelumnya ada 7 bakal calon yang mendaftarkan diri sebagai calon kades. Namun, 2 bacalon lainnya tidak lolos persyaratan. Hingga, kelima calon itukah yang berhasil dan resmi mendapatkan nomor urut.
“Dari 7 calon yang daftar, hanya menjadi 5 calon yang resmi mengikuti pilkades serentak 2022. Alhamdulillah, acara pengambilan nomor urut lancar, aman, dan terkendali,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa didesa tersebut ketika pelaksanaan Pilkades berlangsung sering terjadi kericuhan. Maka, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya meminta bantuan TNI dan Polri untuk melakukan pengamanan. Agar, pelaksanaan pilkades dapat berjalan aman dan kondusif.
“15 TPS akan dipersiapkan untuk melakukan pemungutan suara. 5 calon mulai bisa berkampanye mulai tanggal 11 hingga 13 Januari 2022. Selanjutnya, hari tenang. Kami tetap laksanakan tugas kami hingga selesai. Anggota panitia pilkades desa Kramat Agung ada sebanyak 15 anggota,” tutupnya.
Secara terpisah, calon termuda nomor 4 bernama Abdullah (30) mengatakan, Pihaknya sudah siap untuk berkampanye, walaupun waktu yang diberikan sangat singkat yakni selama 3 hari. Namun, pihaknya tetap hormat atas aturan yang ditetapkan panitia karena itu merupakan hasil musyawarah yang telah disepakati bersama.
“Waktu kampanye 3 hari, satu harinya pemasangan Baliho, dua harinya bertatap muka dengan hak pemilih. Jadi waktunya tidak cukup untuk utarakan visi dan misi kita. Walaupun begitu kita tetap ikuti aturan dari panitia,” singkatnya.(Bambang)
Comment