Probolinggo, Selasa 4 November 2025 | News Satu- Komisi III DPRD Kota Probolinggo mempersoalkan sejumlah proyek pembangunan yang terancam mangkrak akibat keterlambatan dan rendahnya progres fisik di lapangan.
Salah satu proyek yang disorot tajam adalah pembangunan ruang kelas di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, senilai hampir setengah miliar rupiah, yang kini diduga ditinggalkan kontraktornya.
Ketidakhadiran Direktur CV Labid Almahyra dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Kota Probolinggo pada Senin (3/11/2025), memicu kekecewaan anggota dewan.
Proyek dengan nilai kontrak Rp497,5 juta dan pagu Rp621 juta itu hanya mencapai progres 23,39 persen, jauh di bawah target 66,91 persen, sehingga deviasinya minus 43,52 persen.
“Pelaksana kontraktor kabarnya kabur. Kalau ini benar, maka proyek bisa diputus kontraknya,” ungkap salah satu anggota Komisi III saat rapat di ruang komisi DPRD, Selasa (4/11/2025).
RDP yang dihadiri Dinas PUPR, Inspektorat, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) itu membahas sejumlah proyek strategis yang dinilai bermasalah. Dari hasil evaluasi, hanya proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) senilai Rp278 juta oleh CV Ngadek Dewe yang telah selesai 100 persen.
Sementara itu, pembangunan trotoar di kawasan Alun-Alun Probolinggo mengalami sedikit penurunan progres, meski masih di atas target. Hingga 27 Oktober 2025, realisasi fisik proyek itu mencapai 20,50 persen dari target 18,71 persen, atau deviasi plus 1,78 persen.
Inilah Proyek Bermasalah di Kota Probolinggo:
- Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Sumbertaman
Nilai kontrak Rp497,5 juta — realisasi 23,39% (minus 43,52%)
Kontraktor: CV Labid Almahyra (kabarnya kabur) - Pembangunan Gedung Inspektorat (lanjutan)
Nilai kontrak Rp3,78 miliar — realisasi 26,22% dari target 56,82% (minus 30,59%)
Kontraktor: CV Tujuh April (Makassar) - Rehabilitasi Rumah Dinas Wakil Wali Kota
Nilai kontrak Rp777 juta — realisasi 41,09% dari target 64,69% (minus 23,61%)
Kontraktor: CV Sexy Road Indo - Proyek Hangar TPA Sukabumi (DLH)
Nilai kontrak tidak disebutkan — realisasi 44,79% dari target 67,19% (minus 22,42%)
Kontraktor: CV Ika Mulya Mandiri 
Kepala Dinas PUPR Kota Probolinggo, Setyo Rini Sayekti, mengakui adanya sejumlah proyek yang mengalami keterlambatan signifikan. Namun pihaknya berjanji akan melakukan langkah percepatan dan evaluasi terhadap kontraktor yang tidak profesional.
“Kami berharap ada percepatan pekerjaan agar deviasi bisa ditutupi. Kalau tidak, konsekuensinya pemutusan kontrak,” tegas Rini. (Bambang)


																						





Komentar