Omzet PKL Turun Drastis, Pedagang Suroyo Wadul Ke DPRD Kota Probolinggo

Probolinggo, Jumat 31 Oktober 2025 | News Satu- Para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Suroyo, Kota Probolinggo, Jawa Timur, mengeluh omzet mereka anjlok setelah dipindahkan dari kawasan Pasar Minggu akibat proyek revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo.

Keluhan ini disampaikan langsung kepada anggota DPRD Kota Probolinggo dari Fraksi PKS, Syaiful Rohman, dalam kegiatan Reses Masa Sidang I Tahun 2025, Jumat (31/10/2025).

“Sejak dipindah ke Jalan Suroyo, omzet kami menurun drastis. Kami berharap setelah proyek Alun-Alun selesai, Pasar Minggu bisa kembali digelar seperti semula,” ujar Mahfud, salah satu perwakilan PKL, di sela-sela reses PKS.

Para PKL meminta DPRD menyampaikan aspirasi mereka kepada Pemerintah Kota Probolinggo agar ada solusi konkret. Mereka berharap kebijakan penataan kota tidak mengorbankan ekonomi rakyat kecil yang bergantung pada aktivitas Pasar Minggu.

Menanggapi hal itu, Syaiful Rohman, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Probolinggo, menyatakan akan memperjuangkan aspirasi para pedagang kecil tersebut.

“Masukan dari masyarakat akan kami sampaikan ke pimpinan DPRD. Fraksi PKS selalu berpihak kepada rakyat kecil, termasuk PKL yang terdampak proyek revitalisasi,” tegas Syaiful Rohman.

Selain menampung aspirasi pedagang, politisi PKS ini juga menegaskan sikap fraksinya terkait Peraturan Daerah (Perda) perizinan tempat hiburan malam yang sempat ramai dibahas publik.

“Perda hiburan malam sudah tuntas. PKS tetap menolak perluasan izin club malam, karaoke, diskotek, maupun panti pijat. Kami konsisten menjaga moral publik dan ketertiban kota,” tandasnya.

Langkah PKS tersebut diapresiasi oleh warga yang menilai partai itu konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat kecil dan menolak kebijakan yang dianggap bertentangan dengan nilai moral masyarakat Kota Probolinggo. (Bambang)

Komentar