Terkait besaran anggaran untuk laptop, Ketua Komisi 2 DPRD Kota Probolinggo Sibro Malisi menyebut bahwa totalnya berkisar di angka Rp 350 juta.
“Laptop tersebut nantinya bisa digunakan untuk menunjang kinerja dewan. Jadi nggak ada lagi materi pembahasan lewat pengadaan fotokopian,” sambungnya.
Menurut Sibro, bila laptop sudah tersedia, maka biaya pengadaan untuk materi di dewan bisa dipangkas.
“Bayangkan saja biaya pengadaan fotokopi untuk materi pembahasan atau kegiatan lainya mencapai Rp 200 juta per tahun. Kalau memang nanti ada laptop, anggaran itu bisa ditekan. Dewan cukup menerima materi lewat laptop saja melalui file yang sudah ada,” tegasnya.
Secara terpisah ketua DPRD kota probolinggo, Abdul Mujib, saat dikonfirmasi reporter Newssatu, mengatakan, pengajuan alat sarana Laptop untuk 30 anggota DPRD kota probolinggo, itu pengajuan sudah lama.
” Sudah lama itu mas,” ujarnya.
Saat ditanyakan mengapa sampai gagal dan alasannya kenapa, Ketua DPRD tidak menjawab apa alasannya sampai berita ini gagal dilakukan. (Bambang)
Comment