News Satu, Probolinggo, Rabu 23 Juni 2021- Meninggalnya Idris Sugianto (58), penarik gerobak sampah yang jenazahnya ditemukan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Selasa(22/6/2021) kemarin. Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, langsung takziah ke rumah duka di Jalan Mastrip Gang Masjid, Kelurahan Wonoasih, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo Jawa Timur, (23/6/2021).
Ditemui oleh salah satu anak almarhum, Handika, Habib Hadi menanyakan kondisi keluarga dan penyebab sang ayah meninggal dunia. Sugianto-panggilan almarhum punya tiga orang anak, satu orang bekerja di Merauke, Handika yang masih sekolah di SMK Negeri 1 dan adiknya, duduk di kelas 5 SD sedang berada di Lumajang. Sedangkan istri Sugianto sudah meninggal 1,5 tahun lalu.
Kepada wali kota, Handika mengatakan bapaknya punya benjolan di dada. “Sakit tumor,” jawab Handika. “Punya BPJS dari pemerintah kan? Kenapa tidak periksa?,” tanya wali kota lagi. Kata Handika, sebenarnya sudah mau dioperasi tapi Sugianto menolak.
Menurut cerita Ketua RT 1, Abdul Rohman, Selasa (22/3) tetangga masih melihat Sugianto berangkat bekerja. Sempat dilarang karena sempat sakit beberapa hari terakhir, Sugianto tetap saja berangkat menjalankan tugasnya berkeliling ke perumahan mengangkut sampah. “Jasa almarhum yang begitu peduli pada lingkungan, sangat luar biasa,” tutur Habib Hadi.
“Pagi itu masih beli tahu ke istri saya. Tiba-tiba ada temannya datang dan bilang Pak Sugianto pingsan di TPS. Kami ke lokasi dan sampai disana sudah tidak ada (meninggal),” imbuh Abdul Rohman.
“Segera dikomunikasikan dengan Dinas Sosial, apa kendalanya, segera beritahu saya,” perintah Wali Kota Habib Hadi kepada Lurah Wonoasih dan Camat Wonoasih Deus Nawandi, saat mendampingi walikota probolinggo.
Untuk sekolah Handika, Mustain menyampaikan, akan digratiskan.
“Ada perwakilan sekolah yang datang, bilang kalau tidak perlu bayar sampai lulus,” terang pemilik tanah tempat yang ditinggali Handika dan bapaknya.
Secara terpisah Kepala DLH Kota Probolinggo, Rachmadeta Antariksa saat dikonfirmasi mengatakan, Almarhum Sugianto bukan pegawai DLH, melainkan seorang Relawan Kebersihan Lingkungan ( tukang angkut sampah) di lingkungan setempat yang dipilih warga sendiri.
“Kami bersama walikota probolinggo sambangi keluarga almarhum merasa kehilangan sosok relawan yang peduli lingkungan dengan memberi santunan uang pribadi untuk almarhum, ” ujarnya.
“Semoga dosa – dosanya diampuni Allah SWT, dan Keluarga yang ditinggalkan beri ketabahan serta kesabaran, walaupun bukan petugas sampah DLH ( Dinas Lingkungan Hidup), kami rasa empati dan merasa kehilangan sosok almarhum Sugianto, ” pungkasnya. (Bambang)
Comment