HEADLINENEWSPESANTRENPROBOLINGGOREGIONALTAPAL KUDAULAMA

Warga Probolinggo Berduka, Nyai Endah Nihayati Wafat

×

Warga Probolinggo Berduka, Nyai Endah Nihayati Wafat

Sebarkan artikel ini
Warga Probolinggo Berduka, Nyai Endah Nihayati Wafat
Warga Probolinggo Berduka, Nyai Endah Nihayati Wafat

News Satu, Probolinggo, Senin 23 Juli 2018- Innalillahiwainnailaihirojiun, Warga Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim) berduka, pasalnya salah satu pengasuh santri Putri Pesantren Zainul Hasan (PZH) Nyai Hj. Endah Nihayati binti KH. Moh. Saifourridjal, pada Senin (23/7/2018) wafat.

“Sebelum wafat beliau sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit,” kata KH. Dr. Moh. Haris Damanhuri, keponakan dari Nyai Hj. Endah Nihayati binti KH. Moh. Saifourridjal, Senin (23/7/2018).

Nyai En panggilan akrab dari Nyai Hj. Endah Nihayati binti KH. Moh. Saifourridjal mendapat serangan darah tinggi, kemudian Nyai En langsung dibawa ke Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun, karena pembuluh darahnya pecah setelah dilakukan pemeriksaan, pihak rumah sakit Graha Sehat Kraksan merujuk ke ke RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo untuk menjalani CT Scan.

“Kemudian bibi (Nyai En, red) di rujuk ke ke RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo, karena  tekanan darah tinggi tersebut , menyebabkan pendarahan pada otak,” ucapnya.

Untuk menstabilkan kondisinya Nyai Endah dirawat terlebih dahulu di Instalasi Care Unit (ICU), kemudian baru akan dibawa ke Rumah di Surabaya. Akan tetapi, saat masih menjalani perawatan di ICU, Nyai Endah wafat.

“Kami atas keluarga besar Genggong memohon maaf kepada seluruh masyarakat, jika selama hidupnya beliau ada kata salah dan perbuatan yang menyinggung. Kami juga memohon doanya kepada masayrakat agar beliau diterima disisi Allah SWT, dan yang ditinggalkan bisa tabah dan ikhlas,” imbuh Gus Haris, panggilan akrab dari

“Atas nama keluarga besar Genggong, kami memohon maaf jika selama hidup beliau ada kata salah dan perbuatan yang menyinggung masayarakat, khusunya warga Kabupaten Probolinggo. Kami juga meminta bantuan doa agar beliau diterima disisi Allah. Dan kami yang ditinggalkan bisa tabah dan ikhlas,” tandas Gus Haris KH. Dr. Moh. Haris Damanhuri. (Bambang)

Comment