News Satu, Sampang, Selasa 15 September 2020- Memasuki musim kemarau mengakibatkan kurangnya pasokan air di beberapa Desa di Kabupatenabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Terhitung hingga kemarin, meski sudah kekeringan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah /BPBD Kabupaten Sampang belum bisa menyalurkan air bersih.
Khusus tahun ini tercatat 78 desa terdampak kekeringan mulai dari kering kritis hingga kering langka. Pasalnya, menurut pihak BPBD dibutuhkan Surat Keputusan SK Kedaruratan dari Bupati Sampang. Selain masih belum adanya rekomendasi dari BMKG. Itu, sebagai dasar hukum untuk melakukan penyaluran bantuan air bersih nantinya.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah KL BPBD Kabupaten Sampang, Mohammad Imam menuturkan, hingga saat ini SK tersebut belum dikeluarkan Bupati H. Slamet Junaidi. Sehingga pihaknya belum bisa merealisasikan bantuan air bersih ke desa terdampak kekeringan yang sudah diajukan sebelumnya.
“Kami sudah mengajukan 78 desa yang rawan kekeringan, dan itu lebih banyak jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kalau secara teknis kami sudah siap bergerak bersama PDAM juga,” tuturnya, Selasa (15/9/2020).
Dijelaskan lebih lanjut, nantinya secara teknis akan dibagi 5 kali pengiriman disetiap desanya. Jika dibandingkan tahun lalu yang hanya 3 kali kirim per desa, ini lebih besar lagi volumenya.
Sementara itu, Arif Tirta Prayoga, koordinator FRPB Sampang menyatakan, pihaknya juga sudah agendakan penyaluran air bersih gratis untuk warga terdampak. Sehingga sinergi dengan program BPBD dan saling mengisi serta mendukung mengatasi kekeringan di kota bahari nantinya.
“Harapannya, pola baru ini bisa semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sehingga yang disiapkan kami akan maksimal nantinya,” pungkasnya. (Yud)
Comment