HEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMPROV JATIMREGIONALSAMPANG

Gubernur Jatim Beri Atensi Banjir Di Madura

×

Gubernur Jatim Beri Atensi Banjir Di Madura

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jatim Beri Atensi Banjir Di Madura
Gubernur Jatim Beri Atensi Banjir Di Madura

News Satu, Sampang, Senin 21 Desember 2020- Madura rupanya menjadi perhatian utama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam hal penanganan banjir. Baik yang terjadi di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur selama Sepekan ini.

Khofifah secara khusus memboyong berbagai pentolan OPD di  Pemprov Jatim. Itu untuk melihat secara langsung kondisi Banjir yang terjadi dari luapan Kali Kamoning yang membelah Kota Bahari tersebut.

Secara detail mantan Menteri Sosial RI ini, mengecek fungsi dan keberadaan 2 Pompa air yang seharusnya efektif untuk menyalurkan air luapan dari pemukiman ke aliran sungai itu. Alhasil, terbukti keberadaan kedua pompa itu rusak dan tidak berfungsi dengan baik.

“Kami akan segera selesaikan perbaikan dan fungsikan lagi kedua pompa ini sebelum tanggal 25 Desember. Itu agar dapat mengantisipasi jika ada luapan air sungai lagi,” tegasnya pada media di Sampang, Senin (21/12/2020).

Sebelumnya, Tepat pada Jam 09.00 Wib, Sabtu kemarin, Gubernur Jawa Timur  Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Kabupaten Pamekasan, juga menyempatkan diri untuk meninjau lokasi dan korban banjir. Yakni yang terletak di Kelurahan Patemon yang berseberangan dengan jalan utama kota di Jalan Trunojoyo Kecamatan Pamekasan.

Dalam kesempatan itu, Orang nomor satu di Jatim itu, meminta pihak terkait agar segera melakukan Koordinasi dan sinergi untuk mengatasi malsah banjir tahunan tersebut. Meski harus dilakukan secara jangka panjang untuk keselamatan masyarakat.

“Semoga banjir segera surut dan masyarakat segera beraktifitas normal kembali. kami akan melakukan langkah jangka panjang untuk mengatasi masalah ini bersama Bupati Pamekasan,” tegasnya.

Memang, hujan intensitas tinggi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur terjadi mulai Jumat jam 13.20 WIB, menyebabkan debit air yang masuk ke sungai tidak bisa tertampung. Bahkan, meluap ke pemukiman yang ada tepat di sisi kanan kiri aliran sungai Semajit.

Hujan dengan intensitas tinggi tersebut akhirnya, berakibat pada adanya luapan air dan banjir di daerah langganan banjir yang biasanya terjadi setiap tahun. Yakni Desa Nyalabuh laok, Kelurahan Gladak Anyar pada Jum’at malam

Tak hanya itu, sejak Sabtu Dini hari hingga siang ini sekitar jam 12 : 00 wib juga merendam, Kelurahan Patemon, Kelurahan Barkot, Kelurahan Bartim, Desa Laden, Desa Jalmak, Desa Lemper, Desa Sumedangan dan Kelurahan kangenan.

Menurut pantauan media Banjir masih menggenang karena air laut sedang pasang pada Sabtu pagi, sehingga air luapan dari sungai dan pemukiman itu, tidak bisa masuk ke laut.

“Sedari jam 20.30 Wib mulai dilakukan lakukan evakuasi barang warga dan warga ke rumah sanak familinya. Dibantu oleh FRPB, BPBD, TNI, Polri  dan relawan lainnya,” ungkap Wahyudi Humas dan Kemitraan FRPB Pamekasan.

Kemudian, Sabtu dini harinya tim Gabungan itu melakukan pemantauan lebih lanjut di beberapa titik banjir. Itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada warga yang terdampak banjir, sebab di cekungan terdalam di lokasi terdampak, kedalam air mencapai hingga 150 Cm.

“Hingga subuh sekiranya Jam 04.00 Wib, air mulai surut seiring air laut yang juga sudah berganti dari pasang jadi surut. Meski demikian Jalan Trunojoyo yang merupakan akses nasional terhambat dan sempat terendam sedalam 30 Cm” terangnya pada media disela evakuasi korban.

Barulah sekitar Jam 08.30 Wib Jalan trans nasional itu, mulai dibuka normal untuk 2 arah. Baik di jalan Trunojoyo, jalan Abd. Azis dan jalur lingkar timur Jalan Raya Sumedangan. (Yudi)

Comment