HEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKAB SAMPANGREGIONALSAMPANG

Melirik Kabupaten Sampang yang Selalu Lestarikan Tradisi Ter Ater Topak

×

Melirik Kabupaten Sampang yang Selalu Lestarikan Tradisi Ter Ater Topak

Sebarkan artikel ini
Melirik Kabupaten Sampang yang Selalu Lestarikan Tradisi Ter Ater Topak
Melirik Kabupaten Sampang yang Selalu Lestarikan Tradisi Ter Ater Topak

News Satu, Sampang, Sabtu 22 Mei 2021- Sebagai upaya melestarikan kebudayaan dan tradisi leluhur, Pemkab Sampang dan Komunitas Madura Tempo Doeloe melakukan kegiatan “Ter Ater Topak” ke Bupati Sampang, Madura, Jawa Timur. Kegiatan dilaksanakan di pelataran Pendopo Trunojoyo Setempat tepat pada lebaran ketupat.

Prosesi diawali dengan Rombongan Komunitas Madura Tempoe Doeloe terlebih dahulu melakukan doa bersama di Pebabaran Pangeran Trunojoyo. Lalu kemudian berangkat bersama-sama menuju Pendopo Trunojoyo di jantung Kota Bahari.

Disana, Rombongan Ter-Ater disambut langsung Bupati Sampang H. Slamet Junaidi bersama Istri Hj. Mimin Slamet Junaidi. Nampak juga mendampingi Plt. Kepala Disporabudpar Hj. Marnilem, Kabag Prokopim Agus Suryantono, kemudian, melakukan ramah tamah bersam di Pringgitan Pendopo Trunojoyo.

Menurut, Pengurus MTD Trunojoyo H. Daiman, tradisi ter-ater topak sudah berlangsung sejak sebelum kemerdekaan. Sebagai generasi penerus, sudah kewajiban masyarakat dan pemerintah untuk melestarikan budaya yang sarat nilai gotong royong dan mulia itu.

“Kegiatan tersebut biasanya digelar setiap tahun saat sepekan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri namun, tradisi tersebut sempat terkikis sehingga semua berupaya untuk menghidupkan lagi,” ungkapnya pada media, Sabtu (22/5/2021).

Lanjutnya, Sekarang ink perbarui lebih apik lagi. Sebelum ke pendapa rombong doa bersama di pebabaran Pangeran Trunojoyo sebagai nilai teladan bagi pahlawan asal Sampang tersebut.

“Dengan ter-ater topak, menjadi tradisi yang baik sebab hal itu bisa mempererat hubungan silaturrahmi antara masyarakat dengan raja atau pimpinan daerah,” tukasnya.

Secara prosesi, Rombongan komunitas MTD tersebut membawa tujuh jenis topak. Selain, beberapa makanan lainnya, yang memiliki arti simbolisasi bahwa hari raya idul fitri sudah melewati tujuh hari.

”Kami berharap masyarakat semakin kompak menjalin silaturahmi baik dengan sesame atau kepada raja. Yakni dengan melestarikan tradisi yang baik,” harapnya.

Dikesempatan lain, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menyampaikan tradisi ter-ater topak mengandung banyak nilai positif. Sebab selain mempererat silaturrahmi juga mengajarkan untuk saling berbagi dan peduli satu sama lain.

”Tentunya, kita mendukung tradisi-tradisi yang memiliki nilai-nilai positif. Ter ater topak perlu dilestarikan agar generasi selanjutnya juga tahu,” tukasnya. (Yud)

Comment