Semarang, Minggu 24 Agustus 2025 | News Satu- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menanggapi langsung keluhan para pedagang pasar terkait turunnya omzet penjualan beras imbas program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Menurut Amran, meski pedagang mengaku mengalami penurunan pendapatan, program operasi pasar ini terbukti mampu menekan harga beras di tingkat konsumen.
“Memang ada sedikit keluhan dari pedagang karena omzetnya berkurang. Mereka berharap operasi tidak digelar di luar pasar,” ujar Amran saat meninjau Pasar Bulu, Kota Semarang, Minggu (24/8/2025).
Amran menegaskan, pelaksanaan operasi pasar dilakukan untuk menjaga kestabilan harga beras nasional. Program ini digelar bersama lintas instansi, termasuk Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bulog, TNI, dan Polri. Ia menyebut langkah tersebut sebagai solusi jangka pendek untuk meredam gejolak harga pangan.
“Operasi pasar ini terbukti efektif menurunkan harga dalam beberapa waktu terakhir. Ke depan, kami yakin harga bisa turun lagi,” jelasnya.
Mentan memastikan, operasi pasar akan terus berlanjut hingga Desember 2025. Saat ini, pemerintah memiliki stok beras melimpah, sekitar 1,3 juta ton, yang siap digelontorkan ke pasar. Dari jumlah tersebut, baru 65 ribu ton yang telah disalurkan.
“Stok masih sangat banyak, cukup untuk intervensi pasar sampai akhir tahun,” tambahnya.
Meski demikian, keluhan pedagang pasar perlu menjadi perhatian. Banyak pedagang menilai lokasi operasi pasar yang digelar di luar pasar tradisional membuat pembeli beralih, sehingga menekan omzet mereka. Beberapa di antaranya berharap operasi tetap terkonsentrasi di pasar rakyat, agar konsumen tidak meninggalkan pedagang kecil.
Kasus ini menunjukkan adanya dilema antara stabilisasi harga dan keberlangsungan usaha pedagang tradisional. Pemerintah dituntut untuk mencari formula yang lebih adil, agar upaya menurunkan harga beras tidak menekan sektor usaha mikro yang bergantung pada penjualan harian. (Anton)
Comment