Sumenep, News Satu, Senin 21 Juli 2025- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, langsung menggerakkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengawasi potensi peredaran beras oplosan di wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai respons atas temuan Kementerian Pertanian RI terkait beredarnya beras oplosan di berbagai daerah di Indonesia.
“Pemkab Sumenep langsung menggerakkan TPID untuk melakukan pengawasan terhadap peredaran beras di pasaran,” tegas Kabag Perekonomian dan SDA Pemkab Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, Senin (21/7/2025).
Dadang menjelaskan, pengawasan dilakukan oleh masing-masing unsur yang tergabung dalam TPID, termasuk unsur Pemkab, Polri, dan TNI.
“Selama ini, pengawasan masih dilakukan oleh masing-masing tim. Untuk pengawasan serentak di seluruh pasar tradisional Sumenep, rencananya akan kami lakukan pekan depan,” katanya.
Meski belum ditemukan adanya peredaran beras oplosan di Sumenep, Dadang menegaskan kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Hasil laporan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas di desa-desa dan kepulauan sejauh ini menunjukkan kondisi aman.
“Hasil pemantauan di pasar-pasar desa dan kepulauan belum ditemukan beras oplosan. Tapi kami tetap meningkatkan kewaspadaan karena ini menyangkut keamanan pangan masyarakat,” ujarnya.
Kasus beras oplosan mencuat secara nasional usai Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, mengumumkan hasil uji laboratorium terhadap 268 sampel beras di 13 laboratorium di 10 provinsi. Hasilnya, 212 merek diduga bermasalah atau terindikasi dioplos. (Robet)
Comment